Psikolog Ungkap Ciri Crazy Rich Palsu, Punya Kebiasaan Mirip Indra Kenz?

Psikolog Ungkap Ciri Crazy Rich Palsu, Punya Kebiasaan Mirip Indra Kenz?

Tasya Kania Azzahra - detikHealth
Sabtu, 19 Mar 2022 19:00 WIB
Psikolog Ungkap Ciri Crazy Rich Palsu, Punya Kebiasaan Mirip Indra Kenz?
Psikolog ungkap ciri crazy rich palsu, punya kebiasaan mirip Indra Kenz? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yaroslav Astakhov)
Jakarta -

Tampil menjadi seorang crazy rich mungkin impian semua orang. Namun, sebenarnya banyak yang meyakini jika seseorang memang crazy rich, mereka jarang memperlihatkan atau memamerkan hartanya.

Sementara Indra Kenz, tersangka kasus penipuan aplikasi online Binomo yang kerap disapa 'Crazy Rich Medan' sebelumnya gemar memamerkan harta. Apakah ini termasuk ciri 'Crazy Rich' palsu?

Dalam kacamata psikologi, pamer yang dilakukan setiap orang sebenarnya dilatarbelakangi banyak hal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau gemar pamer kan berarti kita tahu, ya, secara konstan pamer melulu, tapi, terkadang ada yang tanpa sengaja kok kesannya jadi pamer," jelas Veronica Adesla, psikolog klinis Ohana Space kepada detikcom, baru-baru ini.

Veronica juga menambahkan bahwa pamer ini bisa dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan seperti atensi, menjadi pusat perhatian. Kemudian, mendapatkan compliment.

ADVERTISEMENT

"Mendapatkan pengakuan bahwa misalnya dia orang hebat dan orang besar, mendapatkan status sosial, mendapatkan penerimaan sosial, bahkan mungkin bisa mendapat keuntungan finansial," tambahnya.

Lalu, apalagi ciri crazy rich palsu menurut psikolog?

Selain pamer, ciri crazy rich palsu juga biasanya memiliki sifat narsistik dan histrionik. Narsistik adalah sebuah sifat yang merasa dirinya hebat dan harus diperlakukan (oleh orang lain) bahwa dirinya hebat. Sedangkan, histrionik adalah orang yang gemar mencari perhatian.

Crazy rich palsu juga biasanya akan akting seolah-olah dirinya kaya, tetapi sebenarnya tidak dan ini bisa masuk ke antisosial.

"Itu bisa masuk ke antisosial, melakukan itu dengan sengaja menipu demi keuntungan pribadi," ungkap Veronica.

Sifat crazy rich palsu ini juga bisa sesuai dengan yang terjadi di masyarakat. Veronica juga menjelaskan agar diakui dan dipercaya orang lain, maka ia akan meminjamkan uang. Bisa juga dengan menjual produk yang bohong dan membuat orang lain percaya.

Perilaku yang menunjukkan crazy rich palsu juga bisa dilihat dari apa penyebabnya. BIasanya juga hal ini disebabkan oleh kepribadian orang tersebut. "Misal yang lebih mudah dipahami misal insecurity, dirinya merasa insecure, meragukan diri sendiri. Sehingga, dia butuh validasi dari lingkungan bahwa dia orang yang hebat, diakui, dan dipandang seperti itu," kata Veronica, menambahkan.

Selain itu juga, tuntutan sosial dan gaya hidup di lingkungan atau pergaulan yang mendorong sifat pamer tersebut, seperti dorongan berkompetisi di sebuah pergaulan. Terakhir, kebiasaan pamer yang dilakukan memiliki maksud tertentu yakni melancarkan penipuan.

"Bisa jadi memang tujuannya adalah untuk mendapatkan kepercayaan, untuk bisa mendapat keuntungan secara dapat uang banyak, penipuan dengan lebih mulus, ini adalah crazy rich palsu," pungkas dia.




(naf/naf)

Berita Terkait