Dalam insiden tersebut, Marc Marquez yang hendak menikung di Turn 7 kehilangan kendali motornya. Ia pun lantas terpelanting ke udara, sementara motornya sempat berputar cukup lama di udara.
Akibat kecelakaan tersebut, Marc Marquez tak bisa tampil di MotoGP Indonesia lantaran mengalami gegar otak.
Direktur tim medis MotoGP, dr Angel Charte, menjelaskan kondisi Marquez saat ini baik-baik saja. Hanya saja untuk benar-benar mengetahui dampak dari cedera gegar otak perlu observasi selama beberapa waktu.
Karena itu demi keamanan Marquez dinyatakan tidak cukup sehat untuk bertanding.
"Marc baik-baik saja. Dia mengalami kecelakaan energi tinggi di sesi pemanasan yang mengakibatkan cedera kepala," kata dr Angel seperti dikutip dari laman MotoGP.
"Awalnya kami periksa di sini, tapi kemudian ia dirujuk ke rumah sakit di Lombok. Ia menjalani beberapa pemeriksaan radiologi yang hasilnya negatif. Dengan kesepakatan bersama rider dan tim, serta sifat patologi cedera seperti ini yang butuh observasi 12-24 jam, rider, tim, dan staf MotoGP memutuskan ia tidak cukup sehat untuk bertanding," lanjut dr Angel.
Lantas, apa sih itu gegar otak seperti dialami oleh Marc Marquez?
Dikutip dari Mayoclinic, gegar otak adalah cedera otak traumatis yang mempengaruhi fungsi otak seseorang. Umumnya efek dari gegar otak dapat bersifat sementara dan disertai dengan gejala sakit kepala, masalah konsentrasi, memori, keseimbangan, dan koordinasi.
Jatuh adalah penyebab paling umum dari gegar otak. Beberapa gegar otak menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran, namun sebagian besar ada juga yang tidak.
Gejala Gegar Otak
Adapun gejala gegar otak, seperti:
- Sakit kepala
- Berdenging di telinga
- Mual
- muntah
- Kelelahan atau ngantuk
- Pandangan yang kabur
(suc/fds)