Sebelum mendapatkan dosis ketiga, kenali efektivitas booster AstraZeneca terlebih dahulu. Pandemi COVID-19 memasuki tahun kedua di Indonesia, dan varian Omicron telah mendorong terjadinya peningkatan kasus di beberapa daerah dan bahkan juga menginfeksi orang yang telah divaksinasi. Kabar baiknya, vaksin masih menjadi senjata utama dalam mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19.
Ketika virus COVID-19 bermutasi dan varian baru muncul, penting untuk mencari informasi seberapa baik kinerja vaksin. Kini, pemerintah tengah mengadakan vaksinasi booster dosis ketiga, yang salah satunya adalah menggunakan vaksin AstraZeneca. Namun, bagaimana efektivitas booster AstraZeneca?
Efek Samping Booster Astrazeneca
Dikutip dari Yale Medicine, vaksin AstraZeneca yang saat ini didistribusikan di banyak negara, berbeda dari vaksin lainnya. Biaya pembuatannya lebih rendah, sehingga lebih murah untuk dibuat per dosis, Beberapa vaksin lainnya harus disimpan dalam keadaan beku, tetapi vaksin AstraZeneca dapat disimpan dalam lemari pendingin biasa setidaknya selama enam bulan, sehingga lebih mudah untuk didistribusikan.
Perusahaan Oxford-AstraZeneca mengklaim bahwa vaksinnya manjur untuk kebutuhan booster. Vaksin booster Astrazeneca direkomendasikan untuk orang dewasa 18 tahun ke atas.
Kemungkinan efek samping yang ditimbulkan adalah:
- Nyeri
- Demam
- Kulit kemerahan, gatal, bengkak atau memar di tempat suntikan,
Efek samping ini biasanya hilang dalam waktu satu atau dua hari.
Bagaimana Cara Kerja Vaksin Booster AstraZeneca?
Cara kerjanya mirip dengan vaksin Johnson & Johnson. Para ilmuwan merekayasa adenovirus yang tidak berbahaya sebagai cangkang untuk membawa kode genetik protein virus (spike protein). Setelah kode virus berada di dalam sel, maka sel akan menghasilkan protein untuk melatih sistem kekebalan tubuh, yang menciptakan antibodi dan sel memori untuk melindungi dari infeksi virus COVID-19 yang sebenarnya.
Seberapa Baik Efektivitas Booster AstraZeneca?
Seberapa baik efektivitasnya? Berdasarkan analisis data uji coba fase ketiga, vaksin AstraZeneca 76 persen efektif dalam mengurangi risiko penyakit simtomatik selama 15 hari atau lebih setelah dua dosis, dan 100 persen mencegah penyakit parah. AstraZeneca juga mengatakan bahwa penggunaan booster 85% lebih efektif dalam mencegah COVID-19 pada orang di atas 65 tahun.
Seberapa baik kinerjanya pada varian Omicron? Para ilmuwan masih mempelajari seberapa efektif vaksin tersebut terhadap varian Omicron. Bahkan kini, para peneliti sedang menguji dosis keempat vaksin ini terhadap Omicron.
Simak Video "Vaksin Booster Kedua Gratis, Masyarakat Bisa Langsung Datang ke Faskes"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)