Mobilitas yang masif saat mudik menjadi alasan pemerintah mensyaratkan vaksinasi booster bagi yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman. Menurut Kementerian Kesehatan, kondisi ini membedakannya dari gelaran MotoGP Mandalika.
Penjelasan ini menjawab pertanyaan netizen yang mempersoalkan beda perlakuan antara mudik dengan MotoGP Mandalika. Meski mobilitasnya tidak semasif mudik, MotoGP Mandalika dinilai berisiko karena 100-an ribu penonton terkonsentrasi di satu tempat.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI punya pandangan berbeda. Mengutip survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan, tentang mudik lebaran 2022, Kemenkes memperkirakan akan ada 80 juta orang yang bakal mudik lebaran tahun ini.
"Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam siaran pers.
"Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19," jelasnya.
![]() |
Selain itu, interaksi dengan kelompok rentan lebih berpotensi terjadi saat mudik lebaran. Dalam arti, silaturahmi dengan anak-anak dan lansia dinilai lebih meningkatkan risiko dan keterntangan terhadap COVID-19.
"Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster dan kebetulan akan melakukan mudik, diharapkan segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi booster bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap," saran dr Nadia.
Simak Video "Vaksin Booster Kedua Gratis, Masyarakat Bisa Langsung Datang ke Faskes"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)