Lonjakan gila-gilaan COVID-19 akibat varian Omicron terjadi di sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Jepang. Beberapa negara seperti Indonesia dan India tidak mengalami karena punya 'super immunity'.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap hal itu dalam konferensi pers, Rabu (23/3/2022). Menurutnya, kekebalan super itu didapat justru karena Indonesia terlambat memulai vaksinasi.
Menurut Menkes, beberapa negara mengalami lonjakan akibat varian Omicron ketika level antibodi sudah turun. Indonesia tidak mengalami karena baru mulai gencar melakukan vaksinasi pada September 2021, sehingga level antibodi masih tinggi saat dihajar Omicron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Indonesia juga mengalami amukan COVID-19 saat varian Delta merajalela. Bagi sebagian orang, infeksi varian Delta juga membentuk kekebalan atau imunitas tersendiri.
"Hasil penelitian menunjukkan kalau ada orang yang pernah kena COVID divaksinasi, atau kebalikannya, itu justru daya tahan tubuhnya, atau antibodi, itu jadi kuat dan tahan lama," jelas Menkes.
"Istilah ilmiahnya super immunity," pungkasnya.
(up/up)











































