Fakta-fakta Dugaan Roman Abramovich Diracun, Gejala hingga Kondisi Terkini

Pemilik klub sepak bola Chelsea FC, Roman Abramovich diduga keracunan senjata kimia bersama sejumlah delegasi perundingan damai Ukraina-Rusia.
Peristiwa tersebut pertama kali diungkap di Wall Street Journal dan Bellingcat. Bellingcat merupakan kelompok jurnalisme investigasi berbasis di Belanda yang mengkhususkan diri dalam pengecekan fakta dan intelijen sumber terbuka. Lantas, benarkah diracun? Simak informasi berikut.
1. Kronologi Roman Abramovich Diduga Diracun
Awalnya Abramovich dikabarkan memediasi Rusia dan Ukraina pada 3 Maret 2022. Hal ini sejalan dengan permintaan Ukraina pada 28 Februari untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
Dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (29/3/2022), lokasi pertemuan tersebut diadakan di Kyiv, Ibu Kota Ukraina.
Namun, setelahnya, bos Chelsea ini mengalami sejumlah gejala tak biasa. Tak hanya Abramovich, tetapi delegasi perundingan damai Ukraina dan Rusia pun juga mengalaminya.
"Tuan Abramovich dan orang lain yang terlibat dalam insiden itu sejak itu telah membaik, dan hidup mereka tidak dalam bahaya," kata laporan Wall Street Journal.
2. Gejala yang Muncul
Abramovich dan sejumlah delegasi perundingan tersebut dikabarkan mengalami sejumlah gejala, seperti:
- Mata merah
- Robekan terus-menerus
- Kulit mengelupas di wajah dan tangan
"Inflamasi pada mata dan kulit, serta nyeri menusuk di mata," tulis kelompok jurnalis investigatif Bellingcat, dikutip dari BBC.
Gejala-gejala tersebut disebut 'konsisten dengan keracunan senjata kimia'.
3. Keracunan Senjata Kimia atau Faktor Lingkungan?
Seorang pejabat Amerika Serikat mengklaim gejala tersebut lebih berkaitan dengan faktor lingkungan dibanding senjata kimia. Sumber lain meyakini, racun diberikan di bawah dosis letal sebagai bentuk peringatan.
Sementara itu, pakar senjata kimia meyakini hal ini sebagai penggunaan chemical agent yang disengaja. Tidak diketahui siapa pelakunya, dan sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Simak Video "Indonesia Didominasi Varian Omicron, Termasuk BA.4-BA.5"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)