Long COVID atau post COVID merupakan kondisi yang bisa dialami penyintas COVID-19. Gejalanya dapat bertahan hingga berbulan-bulan, memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Keluhan mulai dari mudah lelah, napas pendek, nyeri, batuk-batuk, hingga kesulitan berpikir dapat dialami penyintas meski sudah lama sembuh dari infeksi COVID-19. Tidak ada yang tahu pasti penyebab long COVID, namun teori yang beredar adalah ini disebabkan oleh kerusakan organ saat virus masih menginfeksi atau reaksi dari sistem imun.
Kabar baiknya kini sebagian perusahaan farmasi mulai menargetkan pengembangan obat untuk menyembuhkan long COVID. Ini dilatarbelakangi laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memprediksi ada lebih dari 100 juta orang di dunia mengidap long COVID.
"Saat Anda melihat angka untuk kasus penyakit gagal jantung, diabetes, dan lain-lain, itulah angka yang biasanya mulai kita bicarakan," kata salah satu peneliti yang terlibat dalam pengembangan Amitava Banerjee, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/3/2022).
Beberapa perusahaan farmasi yang dilaporkan tengah mengembangkan obat long COVID ini di antaranya adalah GlaxoSmithKline, Vir Biotechnology, dan Humanigen. Lainnya, seperti Pfizer dan Roche, mengaku juga tertarik mengembangkan obat namun tidak memberikan detail.
Simak Video "99% Warga RI Kebal Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Kelengkapan Vaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/naf)