Sebagian besar masyarakat Indonesia menerima vaksin COVID-19 primer atau dosis satu dan dua jenis Sinovac, tetapi jenis vaksin ini tak masuk dalam daftar kombinasi booster Kementerian Kesehatan RI.
Hal itu dikarenakan sebelumnya ketersediaan stok vaksin Sinovac menipis sehingga diprioritaskan bagi usia anak satu hingga enam tahun. Belakangan, fakta baru terungkap.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan faktor lain yang berkaitan dengan efikasi vaksin Sinovac sebagai booster homolog, atau sama dengan vaksin COVID-19 primer.
"Surat Edaran saya yang terakhir tanggal 26 Februari, (Sinovac) belum masuk, baru ada (urutan dosis -red) Sinovac, Sinovac, Sinopharm. Karena uji klinis rendah sekali untuk Sinovac, Sinovac, dan Sinovac. Tidak masuk dalam rejimen booster," jelas dr Maxi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/3/2022).
Karenanya, bagi penerima vaksin primer Sinovac, Kemenkes RI menyetujui jenis booster heterolog atau berbeda dengan vaksin sebelumnya yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Simak daftar lengkap kombinasi vaksinasi booster yang dipakai Kemenkes RI:
Vaksin primer Sinovac dibooster:
- Vaksin AstraZeneca setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin Moderna dosis penuh.
- Vaksin Sinopharm dosis penuh.
Vaksin primer AstraZeneca dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh
Vaksin primer Pfizer dibooster:
- Vaksin Pfizer dosis penuh
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh.
Vaksin primer Moderna dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
Vaksin primer Janssen atau Johnson and Johnson dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
Vaksin primer Sinopharm dibooster:
- Vaksin Sinopharm dosis penuh.
Simak Video "Bayi 6 Bulan Bakal Dapat Vaksin Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/fds)