Omicron XE disebut memiliki strain lebih kuat dari varian-varian sebelumnya dan disebut 10 persen lebih menular dibandingkan Omicron BA.2.
"Perkiraan awal menunjukkan varian baru ini 10 persen lebih menular dibandingkan BA.2 Namun, temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut," ungkap WHO dikutip dari NDTV News, Minggu (4/3/2022).
Badan Kesehatan Inggris mengatakan varian COVID-19 XE pertama kali terdeteksi pada 19 Januari dan saat ini sudah ada 637 kasus yang dilaporkan.
"Varian tersebut merupakan campuran genetik yang terbentuk selama masa replikasi dan membentuk varian baru," ungkap para pakar dalam British Medical Journal.
Sementara itu, sub-varian BA.2 diketahui telah menyebar dengan cepat dan mulai mendominasi kasus di beberapa wilayah. Seperti di AS dan Tiongkok melaporkan telah terjadi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian BA.2
Saksikan juga kultum Ustaz Abdul Somad: Allah Akan Memberikan Kejutan Pahala untuk yang Berpuasa
(any/any)