Dunia kembali dibuat geger setelah muncul temuan varian COVID-19 hybrid XE yang merupakan kombinasi antara Omicron BA.1 dan BA.2. Sejumlah pakar meyakini varian ini adalah yang paling menular di dunia.
Munculnya varian baru ini juga berkontribusi atas kenaikan kasus COVID-19 di Inggris. Dengan temuan varian XE, apa pandemi masih jauh dari selesai?
"Belum tentu. Kalau tidak punya dampak yang berarti, tidak mempengaruhi pandemi," kata eks Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dalam diskusi daring, Selasa (5/4/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Prof Tjandra mengatakan masih terlalu dini untuk melihat apakah varian XE berdampak besar pada pandemi COVID-19, meski temuannya menunjukkan penularannya tinggi. Kemunculan varian ini juga bisa jadi tidak akan mempengaruhi status endemi yang telah dinyatakan oleh sejumlah negara, namun bukan berarti pandemi berakhir.
"Masing-masing negara bisa mengatakan telah mengendalikan pandemi, menyatakan telah endemi. Tapi kalau hanya 2-4 negara, bukan berarti pandemi sudah selesai, hanya bisa dinyatakan berakhir oleh WHO," beber Prof Tjandra.
(kna/up)











































