Tak Melulu Mistis, Begini Dokter Menjelaskan Gelas di Perut Pria Jember

Round Up

Tak Melulu Mistis, Begini Dokter Menjelaskan Gelas di Perut Pria Jember

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 07 Apr 2022 20:30 WIB
Tak Melulu Mistis, Begini Dokter Menjelaskan Gelas di Perut Pria Jember
Foto: Yakub Mulyono
Jakarta -

Heboh ditemukan sebuah gelas kaca di dalam rektum seorang pria asal Jember, Nurlasiadi (35). Dari foto yang beredar, ukuran gelas tersebut cukup besar dan bersarang di rektum dengan posisi menghadap ke atas. Lantaran hal tersebut, tak sedikit orang yang menyangkut pautkannya dengan hal yang berbau mistis.

Ada dugaan bahwa gelas tersebut dimasukkan lewat anus. Namun, menurut keterangan rumah sakit, tidak ada pengakuan lebih lanjut dari pasien. Alhasil pria berusia 35 tahun itu terpaksa harus menjalani operasi di anus.

"Secara logika kedokteran ya begitu. Tapi, tidak ada pengakuan dari pasien," kata dr Doddy Radi Sakti, Kepala Humas RSD Balung, seperti dikutip dari detikjatim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi terpisah, dokter spesialis dalam, dr Aru Ariadno, Sp.PD KGEH, dari RS Brawijaya Depok, menyampaikan dugaan serupa. Ia meyakini bahwa gelas tersebut kemungkinan dimasukkan melalui anus oleh pasien, dan yang pasti bukan berbau mistis.

"Bisa saja gelasnya dimasukkan lewat anus," ucapnya saat dihubungi oleh detikcom, Kamis (7/4/2022).

ADVERTISEMENT

"Semua selalu bisa dijelaskan secara ilmiah," lanjutnya.

Lantas, mengapa dikeluarkan harus dengan operasi?

dr Aru menjelaskan kemungkinan gelas tersebut terjepit di anusnya sehingga sangat sulit untuk dikeluarkan.

"Karena terjepit. Setelah masuk maka bagian bawah anus menjepit. Mungkin sudah sering dilakukan tapi nggak apa-apa. Tapi ada saat kemudian terjepit lalu seperti ini," pungkasnya.



Apa risikonya jika tak ditangani? Simak di halaman berikut.

Menurut dr Aru, apabila pasien tidak ditangani segera bisa memicu sejumlah penyakit, seperti infeksi, ruptur (robek usus), hingga risiko kematian lantaran tak bisa mengeluarkan tinja selama 3 bulan lamanya.

"Nyeri, infeksi, hingga ruptur," tuturnya dr Aru.

"Kalo 3 bulan seperti itu berarti tidak bisa bab 3 bulan. Berarti bisa meninggal," lanjutnya.

Meskipun sempat bikin heboh, kini kondisi Nurlasiadi dikabarkan sudah membaik usai menjalani operasi.

"Kemarin rasanya agak ganjal, sakit di bagian perut. Sekarang enakan," kata Nurlasiadi.

Halaman 2 dari 2
(suc/up)

Berita Terkait