Australia melaporkan adanya kasus pertama varian XE, tepatnya di wilayah New South Wales (NSW). Otoritas kesehatan NSW mengungkapkan kasus XE itu terdeteksi pada seorang pendatang dari luar negeri yang baru tiba minggu lalu.
"Ini adalah kasus XE pertama yang diidentifikasi di NSW dan diidentifikasi pada pelancong yang baru saja kembali," kata NSW Health dalam laporan yang dikutip dari 9News, Jumat (15/4/2022).
"Sekuens BA.1/BA.2 rekombinan lain sebelumnya telah diidentifikasi tetapi bukan dari garis keturunan XE," lanjutnya.
Diketahui, XE merupakan gabungan dari dua subvarian Omicron yaitu BA.1 dan BA.2. Meski belum banyak data yang didapatkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa varian XE ini mungkin 10 persen lebih menular dari subvarian Omicron BA.2.
Meski begitu, otoritas kesehatan NSW masih belum bisa memastikan apakah varian XE tersebut sudah menyebar luas di masyarakat. Ini membuat pihaknya melakukan genome sequencing pada sampel orang-orang yang dirawat di rumah sakit dan ICU akibat COVID-19.
"Oleh karena itu, proporsi VOC (varian yang menjadi perhatian) belum tentu mencerminkan distribusinya di masyarakat," kata NSW Health dalam laporan tersebut.
Dikutip dari News.co.au, sebelumnya Australia juga sempat melaporkan adanya kasus rekombinan COVID-19 lainnya yaitu Deltacron. Varian gabungan dari varian Corona Delta dan Omicron ini terdeteksi di Queensland, Australia, dan menyebar dalam waktu 24 jam setelah terdeteksi pertama kalinya.
Simak Video "99% Warga RI Kebal Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Kelengkapan Vaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)