Waswas Di-lockdown Gegara Corona Melonjak di China, Warga Beijing Panic Buying

Waswas Di-lockdown Gegara Corona Melonjak di China, Warga Beijing Panic Buying

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 25 Apr 2022 17:00 WIB
Waswas Di-lockdown Gegara Corona Melonjak di China, Warga Beijing Panic Buying
Foto: AP/Ng Han Guan
Jakarta -

Warga Beijing berbondong-bondong memborong stok makanan pada Senin (25/4/2022), antisipasi kekurangan semasa penguncian (lockdown) imbas lonjakan kasus COVID-19.

Pihak berwenang di Beijing telah memerintahkan 3,5 juta penduduk di distrik terbesar Chaoyang untuk melaporkan tiga kali tes COVID-19 pekan ini. Mengingat, daerah tersebut mencatat 26 dari 47 kasus COVID-19 bergejala di Beijing sejak Jumat (22/4).

Pada Senin, China melaporkan 3.266 kasus COVID-19 bergejala dan 20.454 kasus tanpa gejala. Mayoritas berada di Shanghai, dengan total kasus terlaporkan sebanyak 19.455. Beijing melaporkan 19 kasus, termasuk 14 pasien yang bergejala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wabah (COVID-19) di Beijing saat ini menyebar diam-diam dari sumber yang belum diketahui dan berkembang pesat," kata seorang pejabat kota, dikutip dari The Guardian, Senin (25/4).

Di Chaoyang, lockdown diterapkan ke lebih dari selusin bangunan tempat tinggal. Mengingat, wilayah tersebut merupakan kawasan pusat kota yang mewadahi banyak kedutaan dan bisnis internasional.

ADVERTISEMENT

"Distrik Chaoyang sekarang menjadi fokus paling atas untuk pencegahan pandemi," kata kepala partai Komunis kota tersebut, Cai Qi.

"Langkah-langkah penanganan pandemi penting, tidak dapat didiamkan menunggu sampai hari berikutnya. Semua tempat berisiko dan individu yang terlibat dalam kasus tersebut harus langsung diperiksa hari itu juga," imbuhnya.

Hari ini, jalanan di Beijing terpantau lebih sepi daripada biasanya. Restoran pun tidak terlalu ramai. Di waktu makan siang, ratusan orang mengantre di lokasi tes COVID-19 di Chaoyang.

Otoritas Kesehatan China berharap penolakan lockdown sebagaimana terjadi di Shanghai tak perlu terulang. Kini di pekan keempat lockdown, kekurangan stok makanan dan penundaan pengiriman di Shanghai mulai terjadi. Sebagian besarnya disebabkan penutupan jalan, serta berkurangnya tenaga pengemudi pengiriman.

Di Beijing, kini penduduk berbondong-bondong ke supermarket untuk berbelanja stok makanan.




(vyp/up)

Berita Terkait