China masih kewalahan menghadapi kenaikan kasus Corona yang diakibatkan varian Omicron. Tak sedikit wilayah di China memberlakukan lockdown ketat imbas kebijakan 'zero COVID' di negara itu.
Di saat China masih berusaha menekan laju penularan COVID-19, banyak negara yang sudah mulai melonggarkan bahkan mencabut pembatasan COVID-19. Salah satu negara seperti Singapura, tak lagi mewajibkan pelancong melampirkan hasil tes COVID-19 negatif untuk masuk ke wilayahnya.
Kenapa sih Corona ngamuk di China?
Para ahli menduga laju vaksinasi Corona lansia yang rendah melatarbelakangi lonjakan kasus di Shanghai. Hingga Jumat pekan lalu, pejabat pemerintah Shanghai melaporkan hanya 52 persen dari 3,6 juta lansia 60 tahun ke atas yang sudah menerima vaksinasi lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kematian yang dilaporkan dalam dua hari terakhir di Shanghai menyoroti bahaya yang mengintai, mengingat tingkat vaksinasi penduduk senior kota yang rendah," tutur Zhuang, ahli epidemiologi di China, dikutip dari Global Times.
Di samping itu, epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia juga khawatir perkembangan COVID-19 di Shanghai bakal terus memburuk. Ia meyakini ada kaitan antara jenis vaksin yang digunakan dengan laju penularan COVID-19 di Shanghai.
Selengkapnya bisa dibaca DI SINI.
(kna/kna)











































