RI Laporkan 3 Kasus Meninggal Diduga Hepatitis 'Misterius', Ini Catatan Pakar

RI Laporkan 3 Kasus Meninggal Diduga Hepatitis 'Misterius', Ini Catatan Pakar

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 02 Mei 2022 12:43 WIB
RI Laporkan 3 Kasus Meninggal Diduga Hepatitis Misterius, Ini Catatan Pakar
Foto: Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH
Jakarta -

Di tengah heboh temuan seratusan kasus hepatitis misterius di sejumlah negara, Kementerian Kesehatan RI juga melaporkan tiga kasus kematian diduga akibat hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. Ketiganya meninggal di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam rentang waktu dua pekan hingga 30 April 2022.

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyorot kabar dari Kemenkes RI. Ia berharap, Kemenkes RI terus memberikan pembaharuan kabar terkait pengumuman pertama kematian dengan dugaan hepatitis tersebut.

Hal pertama yang disorotnya yakni temuan hasil laboratorium perihal ada atau tidaknya Adenovirus 41 yang kini diduga menjadi penyebab hepatitis misterius di sejumlah negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rilis Kementerian Kesehatan belum disebutkan bagaimana hasil laboratorium Hepatitis A,B,C dan E pada ketiga kasus ini. Data dunia menyebutkan bahwa pada kejadian Hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil Lab Hepatitis A-E nya negatif. Selain itu tentu juga bagaimana hasil ada tidaknya Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab Hepatitis di lintas benua ini," terang Prof Tjandra dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (2/5/2022).

"Kedua, kita tentu amat berduka karena ke tiga kasus di Jakarta ini semuanya wafat. Kalau data dunia, dari lebih dari 170 kasus maka yang meninggal adalah satu anak. Jadi akan baik kalau ada penjelasan lebih rinci tentang perbedaan fatalitas ini, 1 meninggal dari 170 kasus di dunia dan semua 3 meninggal dari 3 kasus kita," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

NEXT: Pemeriksaan virus lain.

Terakhir, Prof Tjandra berharap ada pemeriksaan virus-virus lainnya menyusul temuan kasus kematian tersebut. Saat ini, WHO juga merekomendasikan pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam.

"Ketiga, selain nantinya tentu akan ada penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di kasus kita maka sebaiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya," terang Prof Tjandra.

"WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, feses, sampel saluran napas, dan bila mungkin biopsi hati, semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sequencing," pungkasnya.

Kemenkes RI menyebut, ketiga pasien yang meninggal dunia adalah rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Hingga ini, Kemenkes mengupayakan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga tengah melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)
Hepatitis Misterius di DKI
64 Konten
Kementerian Kesehatan RI melaporkan 3 kasus anak meninggal dengan dugaan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. Ketiganya merupakan rujukan dari Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang dirawat di RSCM.

Berita Terkait