Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memastikan penyebab hepatitis 'misterius', infeksi yang tidak diketahui penyebabnya bukan terkait vaksin COVID-19. Dua dugaan awal yang ditemukan para pakar belakangan ini adalah adenovirus dan SARS-CoV-2.
Dikutip dari Channel News Asia, adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan penyakit pernapasan atau pencernaan dan selama ini diketahui tidak menyebabkan hepatitis pada anak-anak yang sehat.
Sementara dugaan kaitan hepatitis dengan vaksin COVID-19 disebut Prof Zubairi tak berdasarkan fakta ilmiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi COVID-19," beber Prof Zubairi dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (3/5/2022).
Ia mengimbau gejala yang wajib diwaspadai terkait hepatitis misterius umumnya meliputi masalah gastrointestinal hingga kemudian muncul gejala penyakit kuning.
"Tes laboratorium-nya juga menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," pungkas dia.
Berikut daftar gejala hepatitis 'misterius' yang wajib diwaspadai:
- Urine gelap
- Kotoran pucat, berwarna abu-abu
- Menguningnya bagian putih mata atau kulit (jaundice)
- Kulit yang gatal
- Nyeri otot atau sendi
- Demam
- Mual, muntah, atau sakit perut
- Kelesuan atau kehilangan nafsu makan.
Simak Video 'WHO Masih Belum Temukan Penyebab Infeksi Hepatitis Akut di Eropa-AS':











































