Kata Peneliti dan Keluarga Soal Remaja 'Bisa Jalan Lagi' Usia Vaksin Nusantara

Terpopuler Sepekan

Kata Peneliti dan Keluarga Soal Remaja 'Bisa Jalan Lagi' Usia Vaksin Nusantara

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Minggu, 08 Mei 2022 16:53 WIB
Kata Peneliti dan Keluarga Soal Remaja Bisa Jalan Lagi Usia Vaksin Nusantara
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Belakangan viral sebuah video dinarasikan sebagai pasien remaja berusia 13 tahun yang bisa berjalan lagi usai mendapat vaksin Nusantara. Diketahui, vaksin Nusantara merupakan vaksin COVID-19 berbasis dendritik besutan dr Terawan Agus Putranto.

Pihak keluarga angkat bicara soal kondisi remaja yang diketahui bernama Vanessa itu. Ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena DBD (Demam Berdarah Dengue) dan inflamasi pasca infeksi COVID-19.

Kondisinya saat itu sangat lemah sehingga harus menggunakan kursi roda. Menurut pengakuan keluarga, dr Terawan menyebut Vanessa mengalami autoimun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisa Jalan Usai Disuntik Vaksin Nusantara

Vanessa sempat dirawat di RS lain hingga 28 Maret 2022, dan dirawat lagi di RSPAD pada 1 April. Setelah sehari menerima vaksin Nusantara di RSPAD, Vanessa bisa berjalan lagi.

"Dia keluar dari RS tidak dapat pengobatan apa-apa langsung suntik vaksin Nusantara. Saya percaya itu karena vaksin Nusantara," ujar paman Vanessa, Dar Edi Yoga, pada detikcom Minggu (1/5/2022).

ADVERTISEMENT

Dugaan Terkait Vaksin Nusantara

Dihubungi terpisah, peneliti utama vaksin Nusantara Letkol Johnny meyakini ada dugaan kuat bahwa kesembuhan Vanessa berhubungan dengan vaksin Nusantara. Sebab, ia menyebut pasien sudah tidak mengkonsumsi obat-obatan selama 2 pekan sebelum dapat vaksin tersebut.

"Langkah selanjutnya dari temuan ini, bisa saja kami melakukan penelitian dengan jumlah pasien yang lebih banyak. Sesuai dengan Permenkes tentang Sel Punca dan Sel, nantinya penelitian dilakukan berbasis pelayanan dengan meminta rekomendasi dari Komite Sel Punca," jelas Johnny.

Dugaan Efek Plasebo

Kasus ini mendapat sorotan dari sejumlah pakar, salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih. Menurutnya, kasus itu perlu dianalisis lebih lanjut sebelum disimpulkan terkait vaksin Nusantara.

"Untuk menghindari efek plasebo, apalagi kalau kebetulannya cuma sekali, sembuhnya cuma sekali atau lima kali, itu nggak bisa kemudian diambil ditarik kesimpulan bahwa (vaksin) itu bisa menyembuhkan," kata Daeng yang dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (1/5).

Vaksin Tidak Ditujukan untuk Penyembuhan

Pendapat ini selaras dengan Ketua Satgas COVID-19 IDI Prof Zubairi Djoerban. Ia mengatakan secara umum vaksin tidak ditujukan untuk penyembuhan.

"Logika vaksin sebenarnya bukan untuk menyembuhkan, vaksin diberikan untuk memberi daya lindung seseorang terhadap virus," tulis Prof Zubairi dalam akun Twitter miliknya, dikutip atas izin yang bersangkutan.

"Klaim satu atau dua pasien tidak bisa jadi dasar persetujuan BPOM, FDA, EMA, atau NHS untuk dijadikan pengobatan. Tetapi, harus melalui uji klinik 1,2, dan 3 yang kemudian dinyatakan efektif dan aman pada skala besar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Eks Menkes Terawan Muncul Lagi di Pemerintahan, Kini Jadi Penasihat Prabowo "
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait