Inggris Laporkan Kasus Langka Cacar Monyet, Seberapa Bahaya?

Inggris Laporkan Kasus Langka Cacar Monyet, Seberapa Bahaya?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 10 Mei 2022 13:35 WIB
Inggris Laporkan Kasus Langka Cacar Monyet, Seberapa Bahaya?
Foto: Getty Images/iStockphoto/blackdovfx
Jakarta -

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) di Inggris baru-baru ini mengkonfirmasi temuan kasus cacar monyet pada seseorang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nigeria. Cacar monyet diyakini sebagai infeksi virus langka terkait dengan cacar, perlukah dunia waswas soal penyakit tersebut?

UKHSA menyebut, pasien terkonfirmasi cacar monyet tersebut menerima perawatan spesialis di unit isolasi di unit rumah sakit penyakit menular Guy dan St Thomas di London.

UKHSA tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait jenis kelamin dan usia pasien. Namun, pihaknya menyebut tengah mengupayakan identifikasi kontak dekat dari pasien yang terinfeksi, serta orang-orang yang bepergian dengan penerbangan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet menyebabkan kematian pada 11 persen yang terinfeksi, dibandingkan 30 persen pasien meninggal dunia pada kasus cacar lainnya. Kematian akibat cacar monyet terpantau lebih tinggi pada anak-anak dan dewasa muda, serta individu dengan gangguan sistem kekebalan.

"(Cacar monyet) biasanya merupakan penyakit ringan yang sembuh sendiri dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa minggu," kata UKHSA dalam pernyataannya, dikutip dari EuroNews, Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENT

"Penting untuk ditekankan bahwa cacar monyet tidak mudah menyebar di antara orang-orang dan risiko keseluruhan untuk masyarakat umum sangat rendah," terang dr Colin Brown, direktur klinis dan infeksi UKHSA.

Meski bernama 'cacar monyet' (monkeypox), WHO tak hanya menduga binatang monyet sebagai asal-muasal penyakit ini. Meski belum ada kepastian perihal reservoir penyakit cacar monyet, WHO menyebut kemungkinan paling besar penyakit ini berasal dari hewan pengerat.

"Di Afrika, bukti infeksi virus cacar monyet telah ditemukan pada banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet," beber WHO.

Cacar monyet biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu, dengan gejala dapat muncul di hari ke-berapa saja dari lima hingga 21 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Satu hingga tiga hari setelah demam, pasien umumnya mengalami gejala utama cacar monyet yakni muncul ruam yang parah pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)
Dihantui Cacar Monyet
27 Konten
Eropa digemparkan temuan kasus cacar monyet alias monkeypox. Penyakit apa lagi itu?

Berita Terkait