Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sudah ada 21 pasien hepatitis akut misterius di DKI Jakarta. Dari pasien yang ada, mayoritas diidap anak-anak dan remaja.
Di DKI, sejauh ini ada tiga pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Mereka terdiri dari anak-anak yang usianya masih di bawah 14 tahun.
Riza merinci kelompok usia dari 21 pasien yang terkena hepatitis misterius, yakni:
- 14 pasien berusia kurang dari 16 tahun (termasuk 3 kasus meninggal)
- 7 pasien berusia lebih dari 16 tahun
Dalam penjelasannya, sebanyak 14 kasus masuk dalam kategori pending classification (pending klasifikasi). Namun, seluruh kasus ini sedang dalam proses penanganan dan penyelidikan.
"21 (kasus) ini sedang dalam proses penanganan dan penyelidikan. Mudah-mudahan tidak terkait dengan hepatitis akut, itu harapan kita bersama," jelas Riza dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (12/5/2022).
"Semua kasus masih berstatus pending classification," lanjutnya.
Status pending classification ini berarti pemeriksaan laboratorium terkait 14 kasus tersebut masih belum lengkap, seperti sequencing adenovirus dan tes seluruh jenis hepatitis A, B, C, D, atau E.
Namun, menurut Riza, sebanyak tujuh pasien yang usianya 16 tahun ke atas tidak masuk dalam kategori hepatitis akut misterius berdasarkan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"7 orang lain berusia 16 tahun lebih, sehingga tidak masuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya," kata dia.
Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"
(sao/naf)