Asma adalah penyakit saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas akibat adanya peradangan atau penyempitan pada saluran napas. Kondisi yang juga disebut asma bronkial ini dapat membuat pengidapnya menjadi kesulitan bernapas, batuk, dan mengeluarkan suara saat bernapas (mengi).
Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, diprediksi ada sekitar 2,4 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang mengidap asma. Kondisi ini dapat dialami oleh semua usia, baik muda atau tua.
Saluran pernapasan pengidap asma lebih sensitif ketimbang orang biasa. Jika paru-paru terpapar penyebab asma, maka otot-otot di saluran pernapasan akan menjadi kaku dan menyempit. Selain itu, produksi dahak juga akan meningkat.
Penyebab dan Faktor Risiko Asma
Asma tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikendalikan. Dengan ini, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Berikut adalah penyebab, gejala, dan pengobatan asma.
Hingga kini belum ditemukan penyebab asma yang sebenarnya. Namun jika keluarga memiliki riwayat penyakit asma, maka kemungkinan besar keturunan berikutnya akan memiliki penyakit tersebut. Gejala asma tidak dapat terjadi begitu saja tanpa adanya pemicu tertentu.
Penting untuk mengenali pemicu asma agar bisa mengetahui apa saja hal yang perlu dihindari. Dikutip dari Cleveland Clinic, Rabu (18/5/2022), ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyakit ini terjadi, antara lain:
1. Udara Dingin
Udara dingin mengandung kelembaban yang sedikit, sehingga membuat paru-paru berkontraksi. Akibatnya, saluran pernapasan menegang, sehingga membuat gejala asma menjadi kambuh, seperti batuk dan nyeri dada.
2. Alergi
Alergi bisa meningkatkan risiko terjadinya asma. Misalnya, alergi terhadap bulu hewan peliharaan dapat membuat pengidap asma menjadi kesulitan bernapas.
3. Infeksi Saluran Napas
Beberapa infeksi saluran napas, seperti respiratory syncytial virus (RSV) dapat menyebabkan asma pada anak-anak.
4. Udara Tercemar
Menghirup udara yang tercemar, seperti asap rokok, emisi kendaraan dan pabrik, hingga asap pembakaran sampah dapat menyebabkan asma pada sebagian besar orang. Selain itu, udara yang kotor juga dapat membahayakan bayi dan anak-anak karena belum memiliki sistem imunitas yang kuat.
Gejala Asma
Pengidap asma dapat mengalami gejala yang berbeda. Berikut ini adalah gejala asma yang umum terjadi:
- Batuk
- Kesulitan tidur
- Mengi
- Nyeri dada
- Sesak napas
Segera periksakan diri ke dokter jika gejala tidak kunjung membaik atau semakin memburuk.
Pengobatan dan Pencegahan Asma
Karena tidak dapat sepenuhnya sembuh, pengobatan asma bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah gejala itu kambuh kembali. Pengobatan harus dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter. Selain itu, pengidap asma juga perlu menghindari pemicu yang menyebabkan terjadinya kekambuhan.
Dokter biasanya akan memberikan terapi bagi para pengidap asma. Selain itu, penggunaan obat-obatan medis juga dapat membantu meredakan gejala.
Meski sulit dicegah, namun ada segelintir upaya untuk menghindari penyakit ini kambuh, seperti:
- Mengetahui pemicu asma dan menghindarinya
- Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter
- Menggunakan obat-obatan dari dokter secara rutin
Simak Video "Mengenal Kesalahpahaman Mitos Asma yang Beredar di Masyarakat"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)