Mengenal Diazepam: Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai

ADVERTISEMENT

Mengenal Diazepam: Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Patrick Trusto Jati Wibowo - detikHealth
Sabtu, 21 Mei 2022 17:30 WIB
ilustrasi obat
Mengenal obat Diazepam. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Diazepam adalah obat untuk menangani gangguan kecemasan, meredakan kejang atau kaku otot, hingga obat penenang sebelum operasi. Diazepam juga dapat digunakan sebagai pengobatan gejala putus alkohol. Obat ini masuk ke dalam psikotropika, sehingga penggunaannya benar-benar di bawah pengawasan dokter.

Diazepam adalah obat benzodiazepin yang bekerja di otak dan saraf untuk menghasilkan efek tenang, rileks, dan kantuk. Jadi, obat ini kerap dimanfaatkan sebagai anticemas, antikejang, dan pelemas otot.

Diazepam tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, yaitu tablet, suspensi (cair), emulsi, oral solution bebas gula, injeksi, rectal solution (cairan yang dimasukkan lewat dubur).

Simak informasi seputar dosis, efek samping, dan aturan pakai Diazepam berikut ini.

Dosis Obat Diazepam

Dikutip dari MIMS, berikut adalah pembagian dosis obat Diazepam berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien.

1. Gangguan Kecemasan Atau Kaku Otot

  • Dewasa: Dosis 2-10 mg, tiap 2-14 kali sehari.
  • Lansia: Dosis awal 2-2,5 mg, tiap 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.
  • Anak usia di atas 6 bulan: Dosis awal 1-2,5 mg, 3-4 kali sehari Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.

2. Insomnia Terkait Gangguan Kecemasan

  • Dewasa: Dosis 5-15 mg menjelang tidur.
  • Lansia: Dosis 2,5-7,5 mg menjelang tidur.

3. Gejala Putus Alkohol

  • Dewasa: Dosis 10 mg, tiap 3-4 kali pada hari pertama, dilanjutkan 5 mg tiap 3-4 kali sehari sesuai kebutuhan.
  • Lansia: Dosis awal 2-2,5 mg, tiap 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap jika dibutuhkan.

4. Pengobatan Kejang

  • Dewasa: 2-10 mg, tiap 2-4 kali sehari.

5. Obat Penenang Sebelum Operasi

  • Dewasa dan anak-anak: Dosis 2-20 mg.

Untuk Diazepam rektal, secara umum pemberian dosisnya sebesar 0,25-0,5 mg/kgBB. Penggunaan sediaan rektal hanya diberikan pada orang dewasa atau pada anak-anak dengan berat badan lebih dari 10 kg.

Sementara itu, pada Diazepam injeksi dosis dan waktu pemberian yang tepat akan ditentukan oleh dokter atau petugas medis.

Efek Samping Obat Diazepam

Penggunaan obat Diazepam dapat menimbulkan efek samping seperti berikut ini:

  • Kantuk
  • Kebingungan
  • Kelelahan
  • Penglihatan buram
  • Pusing
  • Tremor

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius seperti:

  • Demam
  • Depresi
  • Gelisah
  • Halusinasi
  • Hilang ingatan
  • Sulit buang air kecil
  • Sakit tenggorokan

Aturan Pakai Obat Diazepam

Saat menggunakan obat Diazepam, ikuti anjuran dokter atau baca petunjuk yang tertera pada label kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dengan dokter.

Diazepam tablet dapat dikonsumsi sebelum makan, saat makan, dan setelah makan. Konsumsi tablet secara utuh dengan bantuan air putih. Untuk Diazepam sediaan suspensi (cair), kocok botol sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang terdapat di dalam kemasan supaya dosisnya tepat.

Diazepam jenis suntik diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis. Pemberian obat ini melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena), suntikan di bawah otot (intramuskular), atau lewat selang infus.

Pada Diazepam rektal, cuci tangan sebelum atau sesudah menggunakan obat. Ambil posisi berbaring miring seperti meringkuk, kemudian masukkan obat ke dalam anus secara perlahan. Tekan tombol botol hingga obat masuk ke dalam anus seutuhnya.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter. Hindari konsumsi grapefruit selama menjalani pengobatan dengan Diazepam, karena dapat menimbulkan efek samping.



Simak Video "Kenali Gejala Gangguan Cemas yang Paling Dominan Gegara Corona"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT