Banyaknya kaum gay dan biseksual yang mendominasi kasus cacar monyet alias monkeypox di Eropa bikin cemas para pakar. Stigma yang mengaitkan suatu penyakit dengan kelompok tertentu dinilai berbahaya.
"Cacar monyet bukan penyakit gay, begitu pula penyakit menular lainnya," tulis pakar virus Dr Boghuma Kabisen Titanji dan sejumlah rekan sesama pakar kesehatan, di PLOS Blogs.
"Sangat disayangkan bahwa hal ini masih harus dikatakan, menunjukkan betapa sedikitnya yang sudah kita pelajari dari wabah sebelumnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan pernyataan tersebut, organisasi kesehatan dunia WHO juga menyiratkan pesan untuk menghindari stigma pada kelompok tertentu. Dalam pernyataan resminya, WHO menyebut siapapun yang terlibat kontak erat punya risiko tinggi untuk tertular.
"Termasuk tenaga kesehatan, anggota keluarga, dan pasangan seksual," tulis WHO.
"Menstigma sekelompok orang karena penyakit tidak pernah bisa diterima. Ini bisa menjadi hambatan untuk mengatasi wabah karena membuat orang tidak mencari perawatan, dan memicu persebaran yang tidak terdeteksi," lanjutnya.
NEXT: Banyak kasus ditemukan di kaum gay-biseksual
Temuan kasus cacar monyet di sejumlah negara Eropa didominasi kaum gay dan biseksual. Laporan terbaru di Madrid, Spanyol, menyebut sebagian besar dari 24 kasus baru cacar monyet dikaitkan dengan aktivitas sauna.
Pihak berwenang tengah melacak keterkaitan wabah cacar monyet dengan tempat yang populer di kalangan gay tersebut. Disebutkan, sauna yang kemudian ditutup tersebut dimanfaatkan juga untuk aktivitas seksual.
Temuan serupa juga dilaporkan oleh badan keamanan kesehatan Inggris. Banyak di antara temuan kasus adalah kaum gay dan biseksual.
Gejala cacar monyet
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut gejala cacar monyet tak jauh berbeda dengan cacar biasa. Di antaranya:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
Sejauh ini, penularan terjadi melalui sentuhan dan kontak sangat erat dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Virus bisa masuk melalui kulit yang rusak, saluran napas, dan selaput lendir.
Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































