Kasus cacar monyet atau monkeypox mulai terdeteksi di banyak negara dan memicu kekhawatiran yang besar terkait penyebarannya yang cepat. Penyakit ini mirip dengan cacar air dan dikenal sebagai self-limiting disease yang berarti gejala akan hilang dengan sendirinya.
Umumnya, gejala cacar monyet ini akan hilang sendiri antara 14-21 hari. Gejala umumnya seperti pilek dan flu biasa, demam atau kelelahan, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi cacar monyet ini dibagi menjadi dua periode, yakni periode invasi dan erupsi kulit. Periode invasi biasanya berlangsung antara 0-5 hari, yang ditandai dengan:
- Demam
- Sakit kepala hebat
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung
- Nyeri otot
- Kekurangan energi
Sementara periode erupsi kulit dimulai dengan gejala munculnya ruam di kulit. Bagaimana ruam akibat cacar monyet berkembang?
Ahli bedah THT sekaligus pendiri Klinik THT Kakkar di India, Dr Subhash Kakkar, mengatakan erupsi kulit dimulai dengan ruam merah di seluruh tubuh terutama di wajah dan anggota badan. Ruam tersebut mengarah ke benjolan di kulit yang secara bertahap diisi dengan cairan bening atau berwarna seperti susu.
Dr Kakkar mengatakan lesi atau ruam itu kemudian bisa mengering atau memecahkan vesikel. Setelahnya, akan membentuk keropeng atau luka yang mengering pada kulit.
"Ketika keropeng terlepas dari kulit, ada bekas luka yang terbentuk yang membuat adanya perubahan warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap," jelas dia yang dikutip dari The Hindustan Times, Rabu (25/5/2022).
"Seluruh proses bisa memakan waktu hingga 2-4 minggu. Meskipun pasien yang terinfeksi dapat menularkan penyakit dari satu hari sebelum hingga 21 hari setelah gejala pertama atau keropeng terdeteksi," lanjutnya.
Konsultan dermatologis di Rumah Sakit Masina, Dr Subodh Sirur, juga menjelaskan tahapan gejala yang dialami pasien cacar monyet. Berikut tahapannya:
1. Pasien mengalami gejala awal seperti demam, sakit kepala, dan bengkak akibat pembesaran kelenjar getah bening.
2. Setelah 1-2 hari usai demam, ruam mulai dari bagian wajah. Kemudian ruam mulai menyebar ke bagian bawah tubuh dan jumlahnya mulai bertambah. Ruam berkembang mulai dari bintik merah datar, kemudian mulai membengkak berisi cairan dan membentuk lesi (kerusakan pada kulit).
3. Lesi yang berisi cairan (vesikel) itu berkembang menjadi depresi sentral.
4. Selain cairan bening, semakin lama nanah akan mulai terbentuk di dalam lesi tersebut.
5. Lesi akan mulai mengeras dan akhirnya sembuh.
"Mungkin banyak ada banyak lesi yang terbentuk dalam berbagai tahap evolusi (gejala cacar monyet)," imbuh Dr Sirur.
Lihat Video: Jenis Hewan yang Berpotensi Tularkan Cacar Monyet ke Manusia