Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 650 kasus probable hepatitis akut misterius hingga Jumat (27/5/2022). Namun, hingga kini penyebab hepatitis akut masih belum diketahui.
Para ahli masih menyelidiki sejumlah kasus probable hingga kasus kategori pending klasifikasi, yakni pasien yang belum mendapatkan hasil tes serologi keseluruhan. Adapun 650 kasus diduga hepatitis akut misterius berasal dari 33 negara, dengan tambahan 99 kasus pending klasifikasi.
Dugaan Penyebab
Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang menyelidiki peningkatan kasus hepatitis akut misterius. Pasalnya, pasien hepatitis akut mengalami gejala radang hati, dengan setidaknya sembilan kasus di antaranya meninggal dunia.
Pejabat kesehatan Amerika Serikat pekan lalu mengatakan bahwa infeksi adenovirus, virus umum pada anak menjadi 'tersangka' utama kasus hepatitis parah yang belum diketahui asalnya. Hepatitis yang terkait dengan jenis adenovirus ini hampir secara eksklusif dikaitkan dengan anak-anak pengidap gangguan kekebalan.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga mengatakan sedang menyelidiki apakah infeksi COVID-19 mungkin berperan, serta patogen, obat-obatan, dan faktor risiko lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan RI merinci enam penyebab yang diduga menjadi 'biang kekrok' infeksi hepatitis akut misterius. Hal ini diutarakan juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril.
Mengutip laporan UK Health Security Agency, dr Syahril menyebut enam dugaan kuat di balik hepatitis misterius meliputi
- Adenovirus biasa
- Adenovirus varian baru
- Sindrom post infeksi SARS-CoV-2
- Paparan obat
- Lingkungan atau toksin, patogen baru, dan varian baru SARS-CoV-2.
Simak juga Video: Giat Dinkes Parepare Edukasi Siswa untuk Cegah Penularan Hepatitis Misterius