Mengenal Biduran: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Rumahan

Mengenal Biduran: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Rumahan

Rosiana Muliandari - detikHealth
Senin, 30 Mei 2022 16:19 WIB
Mengenal Biduran: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan Rumahan
Mengenal biduran, gejala dan pengobatan rumahannya. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa)
Jakarta -

Keyword: biduran, urtikaria, apa itu biduran, penyebab biduran, gejala biduran, pengobatan biduran

Biduran, yang juga dikenal sebagai urtikaria, merupakan reaksi kulit yang menyebabkan timbulnya bilur atau bentol yang gatal. Biasanya, biduran berwarna merah, merah muda, atau berwarna seperti daging, dan terkadang menyengat atau sakit.

American College of Allergy, Asthma, and Immunology menyebutkan bahwa biduran mempengaruhi sekitar 20 persen orang pada suatu waktu dalam hidup mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Biduran

Terdapat berbagai penyebab dari biduran. Meski begitu, dikutip dari Medical News Today, penyebab biduran yang umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu alergen, pemicu fisik lainnya, dan kondisi medis lain.

Alergen

Biduran dapat berkembang ketika tubuh bereaksi terhadap alergen. Ketika reaksi alergi terjadi, tubuh melepaskan protein yang disebut histamin.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pembuluh darah kecil, yang disebut kapiler, akan keluar cairan. Cairan ini menumpuk di kulit dan menyebabkan peradangan dan ruam. Saat cairan menumpuk di bawah kulit, benjolan kecil terbentuk.

Terdapat berbagai jenis alergi seperti alergi terhadap makanan, obat-obatan tertentu, bahan kosmetik tertentu, tumbuh-tumbuhan, atau binatang tertentu.

Pemicu Fisik

Beberapa pemicu fisik biduran adalah seperti paparan sinar matahari, menggaruk atau menggosok kulit, tekanan, suhu ekstrim atau perubahan suhu, stres, atau suhu tubuh tinggi karena berkeringat, olahraga, kecemasan, atau mandi air panas.

Kondisi Medis Lainnya

Tidak hanya alergen dan pemicu fisik, biduran juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Beberapa kondisi tersebut adalah infeksi virus (seperti flu, demam kelenjar, atau hepatitis B), infeksi bakteri (seperti radang tenggorokan), parasit usus, kondisi autoimun (seperti radang sendi atau diabetes tipe 1), atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.


Gejala Biduran

Gejala yang paling terlihat dan mudah diidentifikasikan adalah munculnya bentol gatal di kulit. Dikutip dari Healthline, bentol tersebut mungkin berwarna merah atau berwarna sama dengan kulit. Gatal-gatal yang dirasakan dapat berlangsung dari setengah jam hingga satu hari.

Bentuk bentol tersebut bisa kecil dan bulat, berbentuk cincin, atau besar dan bentuknya acak. Biduran terasa gatal, dan cenderung muncul berkelompok di bagian tubuh yang terkena. Bahkan, biduran juga dapat tumbuh lebih besar, berubah bentuk, dan menyebar.

Pengobatan Rumahan

Untuk pengobatan terbaik, biduran diobati sesuai dengan yang menjadi penyebab awal biduran tersebut muncul. Jika seseorang memiliki biduran yang kronis, beberapa mungkin perlu minum antihistamin secara teratur sampai gejalanya hilang.

Untungnya, biduran yang ringan dan disebabkan oleh alergen dapat diringankan dengan pengobatan rumahan. Beberapa pengobatan rumahan yang dapat dicoba adalah seperti menggunakan losion yang menenangkan atau kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal dan menghindari menggaruk bentol.

Pencegahan Biduran

Dikutip dari Cleveland Clinic, pencegahan utama adalah dengan mencari tahu yang menjadi pemicu biduran, apakah karena alergen atau penyebab lainnya, agar dapat dihindari. Meski begitu, beberapa cara lain untuk mencegah biduran adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi makanan atau cairan tertentu dari diet
  • Mengurangi paparan alergen di udara
  • Beralih ke deterjen dan sabun tanpa pewangi atau pewarna
  • Hindari perubahan suhu yang ekstrem
  • Bersantai dan istirahatlah saat stres atau terlalu banyak bekerja
  • Mengenakan pakaian yang longgar dan ringan



(naf/naf)

Berita Terkait