Cacar Monyet Meroket Jadi 780 Kasus, Sebagian Besar Kasus Dikaitkan Seks

Cacar Monyet Meroket Jadi 780 Kasus, Sebagian Besar Kasus Dikaitkan Seks

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 06 Jun 2022 05:25 WIB
Cacar Monyet Meroket Jadi 780 Kasus, Sebagian Besar Kasus Dikaitkan Seks
Kasus cacar monyet melonjak (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya 780 kasus cacar monyet terkonfirmasi di dunia per Minggu (5/6/2022). Jumlah tersebut dilaporkan di luar negara endemik seperti Afrika Barat dan Tengah.

Menurutnya, tingkat risiko kesehatan global terkait cacar monyet masih dalam kategori sedang. WHO menilai sangat mungkin jumlah kasus lebih tinggi dari yang dilaporkan lantaran adanya keterbatasan tes di laboratorium.

"Sangat mungkin negara lain akan mengidentifikasi kasus dan akan ada penyebaran virus lebih lanjut," tambah badan kesehatan tersebut, dikutip dari Channel News Asia.

Dari total kasus cacar monyet, beberapa ada yang menjalani rawat inap tetapi sebagian besar hanya diisolasi untuk melihat perkembangan gejala. Rincian kasus cacar monyet di luar negara endemik adalah seperti berikut:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Inggris: 207 kasus
  • Spanyol: 156 kasus
  • Portugal: 138 kasus
  • Kanada: 58 kasus
  • Jerman: 57 kasus



Selain Eropa dan Amerika Utara, negara Argentina, Australia, Maroko, dan Uni Emirat Arab ikut mencatat wabah cacar monyet, tetapi masing-masing baru mencatat satu kasus. Satu kasus cacar monyet di negara non-endemik dianggap sebagai wabah.

"Beberapa negara melaporkan bahwa generasi baru kasus tidak lagi muncul hanya di antara kontak yang diketahui dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya, menunjukkan bahwa rantai penularan terlewatkan melalui sirkulasi virus yang tidak terdeteksi," kata WHO.

"Meskipun risiko saat ini terhadap kesehatan manusia dan masyarakat umum tetap rendah, risiko kesehatan masyarakat dapat menjadi tinggi jika virus ini memanfaatkan peluang untuk menempatkan dirinya di negara-negara non-endemik sebagai patogen manusia yang tersebar luas," jelas WHO.

ADVERTISEMENT

NEXT: Banyak kasus dikaitkan dengan seks.

Kasus banyak dilaporkan terkait seks

Sebagian besar kasus cacar monyet sejauh ini diidentifikasi melalui layanan kesehatan seksual atau layanan kesehatan lain, tetapi masih berkaitan dengan aktivitas seks.

"Terutama melibatkan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki," kata WHO.

Adapun gejala klinis yang paling umum ditemukan yakni demam dan lesi. WHO menekankan tidak ada kematian cacar monyet yang dilaporkan di luar negara endemik, tetapi kewaspadaan tetap ditingkatkan.

Sejak pekan lalu, WHO mencatat hampir lebih dari 500 ahli dan lebih dari 2.000 peserta untuk membahas kesenjangan pengetahuan cacar monyet dan prioritas penelitian. Mereka menyebut perlunya studi klinis terkait efektivitas vaksin dan perawatan.

Tak kalah penting soal epidemiologi dan penularan penyakit.

"WHO menilai risiko di tingkat global sebagai moderat mengingat ini adalah pertama kalinya banyak kasus dan klaster cacar monyet dilaporkan secara bersamaan di negara non-endemik dan endemik."

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

Berita Terkait