Satgas COVID-19 mengungkap ada 5 provinsi yang mengalami peningkatan kasus harian COVID-19. Peningkatan kasus terjadi pada Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai kenaikan kasus yang terjadi ini terbilang normal. Menurutnya tidak ada tanda-tanda akan terjadi lonjakan kasus dalam waktu dekat ini.
"Tidak ada lonjakan kasus terjadi menurut saya, hanya kenaikan normal dan masih terkendali," ujarnya saat dihubungi detikcom, Kamis (9/6/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terkendali ia berujar kenaikan kasus ini harus tetap diawasi dengan tetap melakukan pelacakan (tracing) aktif dan tepat.
"Tapi memang ada penurunan tracing, dan tracing ini kan nggak perlu semua, cukup yang bergejala saja biar lebih tepat," sambungnya.
Jawaban hampir serupa juga diungkap ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono yang menyatakan selama Keterisian Tempat Tidur (BOR) COVID-19 masih rendah maka ini kenaikan normal dan tidak mengarah pada lonjakan kasus.
"Selama angka kematian dan hospitalisasi tidak naik maka penularan masih terkendali karena imunitas masih terjaga, tidak ada tandanya lonjakan," ungkapnya pada detikcom, Kamis (9/6).
Menurutnya ada beberapa indikator yang masih terjaga pada kenaikan kasus kali ini yang membuatnya tidak mengarah pada lonjakan kasus.
"Indikatornya kenaikan tidak meningkat drastis. Bisa saja ada kenaikan tapi tidak berdampak pada hospitalisasi dan kematian maka masih terkendali dan normal," sambungnya.
Selain itu, Masdalina tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melonggarkan protokol kesehatan yang dianjurkan.
"Cegah kenaikan itu kan mudah ya sesuai dengan standar saja tidak aneh-aneh, dari awal sudah kita promosikan untuk tetap 3M. Memakai masker selalu baik walaupun kasus kita rendah, banyak penyakit lain bisa dicegah," beber Masdalina.
"Karena boleh nggak pakai masker bukan berarti semua dilepas, padahal ada syarat kondisinya bisa lepas masker tapi orang cuma anggapnya langsung lepas masker aja," pungkasnya.











































