Jenazah putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, akhirnya ditemukan oleh Polisi Bern, Swiss, setelah dilaporkan hilang 2 pekan lalu saat berenang di Sungai Aare. Penemuan tersebut dikonfirmasi melalui tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).
Sang ibunda, Atalia Praratya, melalui Instagram story mengungkap hasil tes DNA yang telah dilakukan. Ungkapan rasa syukur menyertai kabar tersebut.
"Alhamdulillah, allahu akbar! DNA sdh dinyatakan sama dengan saya.. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun," ucapnya dalam akun Instagram @ataliapr, Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Dharmansyah Hadad dalam Press Briefing KBRI Bern menjelaskan kronologi penemuan jenazah Eril hingga terkonfirmasi melalui tes DNA.
"Kemarin kepolisian kantor Bern telah bertemu kami di kantor KBRI Bern bersama keluarga untuk menyampaikan informasi awal mengenai ditemukannya jasad yang diduga adalah ananda Eril pada sekitar 6.50 pagi waktu Swiss atau 11.50 WIB," paparnya, Kamis (9/6/2022).
"Sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah benar ananda Eril," lanjut Muliaman.
Tes DNA sendiri merupakan sebuah metode yang biasa digunakan dalam identifikasi forensik. Meski tujuannya secara spesifik berbeda, tes yang sama juga bisa dilakukan untuk mengetahui silsilah atau garis keturunan.
Pakar genetika yang juga pakar analisis DNA forensik, dr Herawati Sudoyo, dalam sebuah wawancara dengan detikcom menjelaskan bahwa DNA merupakan materi genetik pembawa informasi yang diturunkan. Setiap manusia memiliki keunikan pada bagian tersebut.
"Karena setiap individu membawa sifat yang diturunkan baik dari ibu maupun ayah," jelasnya ketika itu.
Jenis DNA yang hanya diwariskan dari ibu adalah DNA Mitokondria atau mtDNA. Selain itu, jenis DNA yang didapat dari pihak ayah maupun ibu adalah DNA inti.
NEXT: Bagaimana tes DNA dilakukan?
Simak Video 'Jejak Pencarian Eril Sampai Ditemukan di Bendungan Engehalde':
Berbicara tentang tes DNA untuk mengkonfirmasi garis keturunan, pakar genetika dr Helena Suryadi, MS dalam sebuah wawancara dengan detikcom menjelaskan bahwa sampel bisa didapat dari darah maupun selaput lendir (buccal swab). Sampel diambil untuk terlebih dahulu diekstraksi sebelum dianalisis.
"Setelah diekstraksi, diukur dulu konsentrasinya, kemudian digandakan, divisualisasi dengan menggunakan dengan mesin genetic analyzers," paparnya ketika itu.
Secara umum, berikut ini beberapa tahapan tes DNA yang umum dilakukan dalam tes DNA:
Ekstraksi sampel
Sebelum dianalisis, sampel DNA diekstraksi terlebih dahulu melalui beberapa tahap antara lain lisis dan centrifuge. Hasil akhir ekstraksi umumnya berupa cairan.
Kuantifikasi
Pada tahap ini, dapat ditentukan berapa banyak DNA yang dimiliki dalam sampel.
Amplifikasi
Merupakan prosedur perbanyakan agar sampel lebih mudah diamati.
Genotyping
Penentuan genotip atau profil DNA dilakukan pada tahapan ini. Sampel dimasukkan ke dalam mesin genetic analyzer lalu akan didapatkan sequence DNA.











































