Omicron BA.4 dan BA.5 Bikin COVID RI Naik, Sampai Kapan Corona Bermutasi?

Omicron BA.4 dan BA.5 Bikin COVID RI Naik, Sampai Kapan Corona Bermutasi?

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 13 Jun 2022 15:55 WIB
Omicron BA.4 dan BA.5 Bikin COVID RI Naik, Sampai Kapan Corona Bermutasi?
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/niphon
Jakarta -

Kehadian subvarian Omicron baru, BA.4 dan BA.5, disebut jadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 RI selama beberapa hari terakhir. Sebagian orang mungkin penasaran sebenarnya sampai kapan virus ini akan terus bermutasi menjadi varian baru.

Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD, K-AI, mengingatkan agar warga tidak lengah dengan kondisi pandemi yang membaik di Indonesia. Ini karena Corona merupakan jenis virus RNA yang mudah bermutasi selama masih ada transmisi.

Dampaknya akan ada potensi lonjakan kasus setiap muncul varian baru. Ini kemudian menjadi siklus berulang, karena transmisi memberi kesempatan untuk virus bermutasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita jangan mengharapkan total tidak mutasi. Karena ini kan virus messenger RNA (mRNA), jadi sifatnya memang akan bermutasi setiap saat," kata dr Iris dalam diskusi yang disiarkan kanal Youtube BNPB Indonesia, Senin (13/6/2022).

"Itu sudah dari penciptanya. Sifat virus kaya influenza dan COVID yang mRNA dia akan bermutasi untuk melindungi dirinya. Jadi sampai kapan pun dia akan bermutasi," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Warga disarankan tetap menjaga diri dengan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi yang bagi sebagian orang sudah dianjurkan dosis boster. Harapannya ini dapat mengurangi risiko infeksi atau jatuh sakit parah karena COVID-19.

"Saat ini kita jangan lengah. Walaupun BA.4 dan BA.5 mirip dengan Omicron, penularannya cepat tapi ringan, itu kita tetap harus waspada. Segala sesuatu baru yang belum kita ketahui dengan benar tetap harus waspada," pungkasnya.




(fds/up)
A-Z Omicron BA.4-BA.5
50 Konten
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dituding sebagai salah satu faktor di balik kenaikan COVID-19 belakangan ini. Apa saja yang perlu diketahui?

Berita Terkait