COVID-19 RI Hampir 1.000 Kasus Hari Ini, Eks Bos WHO Berikan Pesan Penting

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Selasa, 14 Jun 2022 17:45 WIB
Foto: Radian Nyi Sukmasari
Jakarta -

COVID-19 di Indonesia hari ini bertambah 930 kasus, tertinggi sejak 15 April 2022 saat melaporkan 922 kasus. Data COVID-19 beberapa pekan terakhir memang kembali meningkat, Satgas COVID-19 mencatat kenaikan 31 persen kasus positif mingguan sejak 22 Mei 2022, dari sebelumnya 1.814 kasus menjadi 2.835 kasus.

Kenaikan kasus dilaporkan seiring juga dengan temuan subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5, subvarian Omicron baru yang menjadi pemicu lonjakan kasus di sejumlah negara termasuk Singapura.

Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Profesor Tjandra Yoga Aditama menyatakan naiknya kasus COVID-19 hingga hampir 1.000 kasus ini menjadi tanda penting bahwa pandemi masih terjadi dan harus terus waspada.

"Kenaikan ini sejalan dengan pernyataan Jenderal WHO pada bulan Mei lalu yang menyatakan pandemi masih terus berlangsung. Jadi jika masih pandemi maka fluktuasi kasus masih akan terus terjadi," ujarnya dihubungi detikcom, Selasa (14/06/2022).

Terkait temuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia yang diduga salah satu penyebab naiknya kasus COVID-19, Prof Tjandra mengingatkan bahwa mutasi virus akan selalu terjadi dan yang membedakan hanya risikonya pada yang terpapar.

"Akan selalu ada varian baru yang bermutasi, yang membedakan hanya risiko terkenanya, ada yang parah ada yang ringan saja seperti itu," sambungnya.

Prof Tjandra juga memberikan imbauan penting untuk bisa diikuti oleh pemerintah dan masyarakat, di bawah ini:

Imbauan Untuk Pemerintah

Pemeriksaan Genome Sequencing

Ia menyebut perlunya pemeriksaan genome sequencing yang harus ditambah untuk memeriksa apakah subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang menjadi penyebab utama naiknya kasus COVID-19.

"Untuk mengetahui tentang ada tidaknya varian/sub-varian maka jelas pemeriksaan whole genome sequencing harus dilakukan, ini akan menunjukkan seberapa bahaya varian tersebut," jelasnya.

Melakukan Prinsip Dasar Pencegahan

Prof Tjandra mengimbau segera melakukan tindakan prinsip dasar pencegahan seperti penyelidikan epidemiologi (PE) dan penelusuran kasus yang dilakukan dengan ketat. Menurutnya hal ini bisa segera dilakukan pada 930 kasus yang terdeteksi hari ini untuk diketahui datanya secara jelas.

Menginformasikan Penyebab ke Masyarakat

Setelah penyebab kenaikan kasus Corona RI terungkap, pemerintah perlu menginformasikannya ke masyarakat sesegera mungkin. Menurut Prof Tjandra hal ini penting dilakukan agar masyarakat bisa mengambil tindakan proporsional.

NEXT: Imbauan untuk masyarakat.




(mfn/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork