Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut beberapa negara tetangga Indonesia mengalami lonjakan kasus harian akibat BA.4 dan BA.5. Sebagai gambaran data per tanggal 11 Juni, Singapura tercatat 3.128 kasus, Malaysia 1.709 kasus, Thailand 2.474 kasus, India, 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus. Mengingat Indonesia belakangan ini juga mengalami kenaikan, akankah menghadapi lonjakan seperti negara tetangga?
Menurut Prof Wiku, adanya varian baru BA.4 dan BA.5 diharapkan tidak membuat kenaikan kasus yang signifikan seperti negara tetangga Indonesia. Jika dibandingkan data per tanggal 11 Juni, kasus Indonesia masih tergolong rendah yakni 574 kasus.
"Per tanggal 11 Juni lalu, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia sebesar 574 kasus, sedangkan di Malaysia 1.709 kasus, sedangkan Thailand, 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, bahkan di Australia 16.393 kasus," ucapnya saat konferensi pers, Selasa (14/6/2022).
"Kita tentunya berharap tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan walaupun ditemukan varian baru karena pada prinsipnya kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif atau sembuh," lanjutnya.
Prof Wiku juga mengungkapkan sebagai antisipasi, pemerintah terus meningkatkan upaya uji whole genome sequencing, melakukan studi epidemiologi sebaran varian, hingga memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu masuk. Upaya ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus varian baru, seperti BA.4 dan BA.5
"Sebagai antisipasi pemerintah akan terus meningkatkan upaya uji whole genome sequencing, melakukan studi epidemiologi sebaran varian, dan memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu-pintu masuk. Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus dengan varian baru dengan lebih baik," sambungnya.
Sebagai informasi, subvarian BA.4 dan BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Pada tanggal 12 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia resmi menyatakan kedua varian tersebut sebagai variant of concern (Voc).
"Varian BA.4 dan BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan awal tahun ini. Namun, per 12 Mei 2022 lalu, WHO resmi menyatakan kedua varian ini sebagai varian of concern. Hal ini mengingat penularan yang cukup masif dan menyebabkan lonjakan kasus di negara lain," ucap Prof Wiku.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(suc/naf)