Cacar Monyet Dianggap Diskriminatif, WHO Siapkan Nama Baru!

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 15 Jun 2022 07:09 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/ZEEDIGN
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang berdiskusi dengan para ahli untuk menemukan nama baru untuk monkeypox atau cacar monyet.

Hal ini dilakukan setelah lebih dari 30 ilmuwan menulis tentang "kebutuhan mendesak untuk nama yang tidak diskriminatif dan tidak menstigmatisasi" untuk virus dan penyakit yang ditimbulkannya. Referensi lanjutan tentang virus tersebut selalu dikaitkan dengan orang Afrika, tidak akurat dan diskriminatif.

Satu nama baru untuk itu yang telah disarankan oleh para ilmuwan adalah hMPXV, tetapi kita harus menunggu untuk mendengar apa pendapat WHO tentang itu.

Dikutip dari BBC, sudah ada 1.600 kasus cacar monyet yang dilaporkan secara global dalam beberapa minggu terakhir.

Adapun penyakit yang juga pernah mendapat alarm global di antaranya polio, Ebola, Zika, dan Covid.WHO mengatakan akan mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah ini sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, alarm tertinggi yang dapat disuarakan badan PBB.

"Wabah cacar monyet tidak biasa dan mengkhawatirkan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Untuk alasan itu saya telah memutuskan untuk mengadakan Komite Darurat di bawah peraturan kesehatan internasional minggu depan, untuk menilai apakah wabah ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," pungkasnya.



Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork