Hati-hati! Kutil Kelamin yang Seperti Ini Bisa Mengganas Jadi Kanker Serviks

Hati-hati! Kutil Kelamin yang Seperti Ini Bisa Mengganas Jadi Kanker Serviks

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 15 Jun 2022 19:52 WIB
Hati-hati! Kutil Kelamin yang Seperti Ini Bisa Mengganas Jadi Kanker Serviks
Ilustrasi kutil vagina (Foto: Getty Images/iStockphoto/champja)
Jakarta -

Genital warts atau disebut kutil kelamin kerap kali dianggap sepele lantaran dalam beberapa kasus tak menimbulkan gejala yang signifikan. Padahal jika tak ditangani dengan cepat, sekitar 50 persen kasus genital warts mampu bertransformasi menjadi penyakit ganas, seperti kanker serviks.

Genital warts paling sering diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11. Tipe HPV yang menyebabkan genital warts memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks.

Namun dalam beberapa kasus, ketika genital warts terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, hal ini dapat menyebabkan perubahan serviks (displasia) yang pada akhirnya bisa berujung pada kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermato-venereologi), dr Amelia Soebyanto, SpDV, dari klinik Pramudia, membeberkan sejumlah gejala genital warts yang harus diwaspadai, yaitu:

  • Benjolan halus atau kasar berwarna kulit, merah muda, maupun keabuan. Berbentuk seperti kembang kol
  • Gatal dan ketidaknyamanan di area genital
  • Perdarahan saat berhubungan

"Tanda adanya genital warts adalah benjolan halus/kasar berwarna kulit, merah muda, maupun keabuan, dan aja juga yang bentuknya seperti kembang kol, yang semakin lama semakin banyak dan membesar dengan cepat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan," ucap dr Amelia.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, pada beberapa kasus, beberapa gejala yang perlu disadari juga timbulnya gatal atau ketidaknyamanan di area genital dan pendarahan saat berhubungan," lanjutnya.

Next: Faktor risiko terkena genital warts

Adapun faktor risiko terkena genital warts adalah mereka yang aktif secara seksual, memiliki kebiasaan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman, memiliki riwayat infeksi menular, serta gaya hidup yang kurang sehat. Pengidap HIV (human immunodeficiency virus) seropositif juga memiliki risiko lebih tinggi terkena virus HPV.

"Mereka yang berisiko tinggi untuk mendapatkan genital warts adalah mereka yang aktif secara seksual dan memiliki kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom), memiliki riwayat infeksi menular seksual, serta memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti sering mengonsumsi alkohol dan merokok. Penyandang HIV seropositif juga memiliki resiko yang lebih tinggi tertular virus HPV," lanjutnya lagi.

Oleh karenanya, dr Amelia menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dini demi mencegah kutil kelamin berubah menjadi penyakit ganas, seperti kanker serviks.

"Salah satu yang penting dilakukan adalah deteksi dini genital warts. Penegakan diagnosis umumnya dapat melalui pemeriksaan klinis langsung," kata dr Amelia.

Halaman 2 dari 2
(suc/up)

Berita Terkait