"Uji klinis 2 sudah selesai, uji klinis 3 ini agar ada izin edar alat kesehatan. Jadi bisa segera di bikin vaksin nusantara di mana-mana," kata Terawan, ditemui seusai rapat.
Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang juga penggagas vaksin Nusantara tersebut menjelaskan bahwa uji klinis fase 3 akan melibatkan 1.800 orang. Sementara berdasarkan uji klinis sebelumnya, Terawan menyebut efek proteksinya masih tinggi.
"Artinya apa? Vaksin nusantara tidak perlu booster," jelasnya.
Ditanya soal efektivitas vaksin Nusantara tersebut terhadap varian baru COVID-19, Terawan menegaskan keunggulan vaksin berbasis sel dendritik tersebut.
"Omicron sudah lengkap, antigen yang baru sudah lengkap. termasuk termasuk omicron dan varian-variannya. Jadi nggak perlu booster lagi," jawabnya.
Simak Video "Video: IDI soal Dokter Terawan Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan"
(up/up)