Seorang hakim Argentina memutuskan pada hari Rabu (22/6/2022) bahwa 8 petugas medis yang terlibat dalam perawatan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, akan menghadapi pengadilan publik atas kelalaian kriminal.
Dikutip dari AP News, Kamis (23/6/2022), hakim memutuskan ahli bedah otak Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov yang terlibat menangani Maradona, termasuk di antara mereka yang akan diadili karena pembunuhan.
Para terdakwa dituduh gagal merawat Maradona dengan baik ketika dia pulih dari operasi, yang menyebabkan kematiannya.
Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun pada 25 November 2020. Eks bintang klub sepak bola Napoli dan Boca Juniors itu tutup usia akibat gagal jantung. Maradona meninggal di sebuah rumah di luar Buenos Aires saat dirinya sedang lakukan pemulihan pasca operasi pembekuan darah di otaknya.
Hasil otopsi Maradona mengatakan dia meninggal karena sebab alami, tetapi pengadilan Argentina mulai menyelidiki kasus tersebut setelah mendapat tekanan dari keluarga Maradona. Sebuah panel medis mengatakan kinerja staf yang merawat Maradona itu tidak memadai.
Sebelumnya memang pihak keluarga Maradona menuntut keadilan atas meninggalnya sang legenda. Mereka menuding Luque, Cosachov, beserta lima tenaga medis lainnya yang terdiri dari dua perawat, satu koordinator perawat, seorang dokter dan psikolog, telah lalai dalam menjalankan tugasnya.
Sidang diperkirakan tidak akan dimulai kembali hingga akhir 2023 atau awal 2024.
Simak Video "Menkes Budi Beberkan Adanya 'Abuse of Power' Terkait Izin Praktik Dokter"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/naf)