Omicron BA.4-BA.5 Jadi 143 Kasus, Kemenkes Ungkap Gejala Paling Dominan

Omicron BA.4-BA.5 Jadi 143 Kasus, Kemenkes Ungkap Gejala Paling Dominan

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Jumat, 24 Jun 2022 16:00 WIB
Omicron BA.4-BA.5 Jadi 143 Kasus, Kemenkes Ungkap Gejala Paling Dominan
Omicron BA.4-BA.5 jadi 143 kasus, Kemenkes ungkap gejala paling dominan. Foto: dok detikcom
Jakarta -

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengungkap kenaikan kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi 143 kasus. Berdasarkan laporan yang Syahril paparkan, dari 143 kasus tersebut sebanyak 38 kasus bergejala, 9 kasus tidak bergejala, dan 96 kasus tidak ada data.

"Bergejala 38 kasus, 9 kasus tanpa gejala, dan 96 kasus belum ada data. Yang bergejala semuanya ringan, kecuali hanya 1 orang perempuan umur 20 tahun di Jakarta dikategorikan sedang," ucap Syahril dalam konferensi virtual, Jumat (24/6/2022).

"Tapi sekarang sudah selesai dirawat, sudah pulang dan dikatakan sembuh," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini distribusi gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 per 23 Juni:

Distribusi Gejala BA.5

  • Batuk: 30 persen
  • Demam: 25 persen
  • Pilek: 19 persen
  • Nyeri Tenggorokan: 14 persen
  • Sakit Kepala: 6 persen
  • Mual: 3 persen
  • Sesak napas: 2 persen
  • Anosmia: 1 persen

Distribusi Gejala BA.4

  • Batuk: 38 persen
  • Demam: 29 persen
  • Nyeri Tenggorokan: 24 persen
  • Pilek dan Flu: 9 persen

"Memang batuk dan flu jadi gejala dominan ya," ucap Syahril.

ADVERTISEMENT

Namun Syahril menegaskan gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lebih ringan dari subvarian sebelumnya.

"Gejala hampir sama semua, mirip-mirip dengan Omicron yang lalu, tapi dia (BA.4 dan BA.5) lebih ringan," pungkas dr Syahril




(mfn/kna)

Berita Terkait