Gejala Pembengkakan Jantung, Dialami Pesinetron Dicky Topan Sebelum Meninggal

Gejala Pembengkakan Jantung, Dialami Pesinetron Dicky Topan Sebelum Meninggal

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 08 Jul 2022 09:18 WIB
Jakarta -

Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan, pesinetron Dicky Topan meninggal dunia. Sang ibunda, Lusi Yanti, membenarkan kepergian mendiang anaknya di Kamis (7/7/2022) pukul 21:50 WIB.

Ia menyebut, Dicky belakangan berjuang melawan pembengkakan paru sejak pandemi COVID-19 merebak.

"Iya Dicky Topan meninggal. Sakit pembengkakan jantung. Sakit sudah dua tahun semenjak COVID dari 2020," jelas ibunda Dicky Topan, dikutip dari detikHot, Kamis (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Pembengkakan Jantung?

Dikutip dari Mayo Clinic, pembengkakan jantung dinamakan juga kardiomegali, yakni kondisi kerusakan jantung yang bisa disebabkan beberapa jenis penyakit jantung hingga stres jangka pendek, sampai kehamilan.

ADVERTISEMENT

Tergantung pada kondisinya, jantung yang membengkak bisa bersifat sementara atau permanen. Perawatan pembengkakan jantung umumnya diberikan obat-obatan, prosedur medis, hingga operasi

Gejala Pembengkakan Jantung

Pada beberapa kasus, pembengkakan jantung seperti yang dialami mendiang Dicky Topan bisa jadi tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa orang umumnya mengalami gejala berikut jika terkena kardiomegali:

  • Sesak napas, terutama saat berbaring
  • Bangun tidur sesak napas
  • Irama jantung tidak teratur (aritmia)
  • Pembengkakan (edema) di perut atau kaki.

Kapan Harus ke Dokter?

Jantung yang membengkak bisa lebih mudah diobati jika dilakukan deteksi dini. Segera konsultasikan ke layanan fasilitas kesehatan terdekat jika timbul rasa keluhan sakit dada, ketidaknyamanan di area tubuh bagian atas lainnya, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut, sesak napas yang parah, hingga pingsan.

Apa Penyebabnya?

Pembengkakan jantung (kardiomegali) dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung atau kondisi apapun yang membuat jantung memompa lebih keras dari biasanya Terkadang jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui. Kondisi ini disebut kardiomiopati idiopatik.

Beberapa di antaranya yang terkait dengan pembengkakan jantung bisa disimak di halaman selanjutnya.

Kondisi jantung saat lahir (cacat jantung bawaan):

Masalah pada struktur dan fungsi jantung dapat menyebabkan otot jantung menjadi lebih besar dan lemah.

Kerusakan akibat serangan jantung:

Jaringan parut dan kerusakan jantung struktural lainnya dapat mempersulit jantung untuk memompa cukup darah ke tubuh. Ketegangan dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan akhirnya gagal jantung.

Penyakit otot jantung (kardiomiopati):

Kardiomiopati sering membuat jantung kaku atau tebal. Hal ini dapat mempersulit jantung untuk memompa darah.
Penumpukan cairan di kantung sekitar jantung (efusi perikardial):

Kumpulan cairan di kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan pembesaran jantung yang dapat dilihat pada rontgen dada.

Penyakit katup jantung:

Empat katup di jantung menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Penyakit atau kerusakan pada salah satu katup dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan ruang jantung menjadi lebih besar.

Halaman 2 dari 2
(naf/kna)

Berita Terkait