Subvarian Omicron BA.5 mulai mendominasi beberapa kasus di dunia. Menurut Trinity College Inggris, subvarian Omicron tersebut menunjukkan gejala baru dan berbeda dari subvarian COVID-19 lainnya.
Profesor di bidang biokimia, Luke O'Neill, memperingatkan bahwa gejala Omicron BA.5 dapat terlihat di malam hari yakni timbul keringat berlebih.
"Satu gejala tambahan untuk BA.5 yang saya lihat adalah keringat malam hari," ujar O'Neill, dikutip dari The Sun, Minggu (10/7/2022).
Disebutkan bahwa gejala ini sulit dikenali para pengidap COVID-19 karena banyak orang yang merasakan berkeringat di malam hari. Namun, gejala ini ditunjukkan pada keringat yang berlebih hingga membuat pakaian dan tempat tidur menjadi basah.
Gejala keringat berlebih pada malam hari bisa dirasakan pada anak-anak ataupun orang dewasa, bahkan saat suhu ruangan dalam kondisi normal.
Menurut Prof O'Neill, keringat berlebih pada malam hari disebabkan virus Corona 'bertabrakan' dengan sistem kekebalan tubuh yang tengah bekerja. Oleh karena itu, ia tetap menyarankan masyarakat segera mendapatkan vaksin untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
"Seperti flu, vaksin akan terus dikembangkan berdasarkan varian COVID-19 yang ada saat ini," terang Prof O'Neill.
Selain berkeringat malam hari, gejala subvarian Omicron BA.5 antara lain batuk, kelelahan, hidung tersumbat, demam, mual atau muntah, sesak napas, dan anosmia. Beberapa juga mengeluhkan diare, tetapi sangat jarang terjadi.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(any/kna)