COVID-19 Harian RI Turun di Bawah 2 Ribu, Puncak BA.4-BA.5 Terlewati?

Round Up

COVID-19 Harian RI Turun di Bawah 2 Ribu, Puncak BA.4-BA.5 Terlewati?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 12 Jul 2022 05:16 WIB
COVID-19 Harian RI Turun di Bawah 2 Ribu, Puncak BA.4-BA.5 Terlewati?
COVID-19 di Indonesia (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Berbagai prediksi menyebut gelombang COVID-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5 akan tercapai pertengahan hingga akhir Juli. Faktanya, titik tertinggi sejak April 2022 tercapai pada Kamis 7 Juli 2022, dengan 2.881 kasus dalam sehari.

Apakah berarti puncak gelombang BA.4 dan BA.5 terlewati?

Tidak mudah menjawabnya. Yang pasti, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam berbagai kesempatan menyebut puncak gelombang BA.4 dan BA.5 akan tercapai minggu ke-2 dan ke-3 Juli 2022.

Pada periode tersebut, jumlah kasus harian dapat mencapai 18-20 ribu kasus. Angka tersebut didapat dari prediksi yang menyebut puncak BA.4 dan BA.5 akan mencapai 30-40 persen dari gelombang Delta, yang di Indonesia mencapai 60-an ribu kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, kalau Indonesia 58 ribu sebelumnya, ya 30 persennya lah, mungkin di bawah 20 ribu puncaknya kasus per hari. Ini kalau kita mengikuti pola yang terjadi di negara-negara lain yang sudah melampaui puncak," pungkas Menkes saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Minggu (3/7).

Namun demikian, sehari sesudahnya Menkes menyiratkan bahwa gelombang BA.4 dan BA.6 terpantau sudah melandai. Bahkan, ia kembali mengoreksi prediksi puncak lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Kita kenaikannya yang cuma 4 sampai 5 persen dibandingkan dengan puncak sebelumnya, negara-negara lain itu puncak dicapai 30 persenan dari puncak sebelumya, salah satu hal yang menjelaskan adalah memang sero survei terakhir menunjukkan antibodi kita masih tinggi," kata Menkes dalam konferensi pers Senin (4/7/2022).

Isyarat serupa juga disampaikan oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Bina Adwil, Kemendagri) Safrizal saat mengoreksi level PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jebodetabek).

Level PPKM di wilayah ini sempat naik lagi ke level 2, namun hanya berselang sehari dikembalikan lagi ke level 1. Salah satu alasannya adalah sudah terjadi pelandaian.

"Tetapi dalam satu minggu terakhir kami melihat terjadi tren pelandaian (flattening) yang mengindikasikan wilayah aglomerasi telah melewati puncak," jelasnya.

Catatan Kementerian Kesehatan menunjukkan, jumlah kasus harian tertinggi dalam beberapa bulan terakhir sejauh ini tercapai pada Kamis (7/7/2022) dengan 2.881 kasus. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 1 April 2022 yakni 2.930 kasus.

Semenjak mencapai titik tertinggi tersebut, jumlah kasus harian mengalami penurunan. Bahkan pada Senin (11/7/2022), angkanya kembali di bawah 2 ribu atau tepatnya 1.681 kasus. Data ini mengakhiri data harian yang sempat konsisten berada di atas angka 2 ribu selama 6 hari berturut-turut sejak 5 Juli 2022.

Meski demikian, Indonesia sepertinya tidak mau kecolongan. Kebijakan penggunaan masker yang sempat dilonggarkan pada Mei 2022, kembali diperketat. Di dalam maupun di luar ruangan, penggunaan masker kini kembali menjadi keharusan, yang disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo.

"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa COVID-19 masih ada. Oleh sebab itu, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, memakai masker adalah masih sebuah keharusan," beber Jokowi dalam keterangannya, Minggu (10/7/2022).

NEXT: Data harian COVID-19 sepekan

Nyaris sepekan berturut-turut, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia memang mengalami kenaikan. Titik tertinggi dalam sepekan, sekaligus tertinggi sejak 1 April 2022 adalah pada 7 Juli yakni sebanyak 2.881 kasus dari 76.507 spesimen yang diperiksa.

Berikut riwayat kasus harian COVID-19 sepekan terakhir:

  • Senin (11/7): bertambah 1.681 kasus dari 71.095 spesimen diperiksa
  • Minggu (10/7): bertambah 2.576 kasus dari 41.702 spesimen diperiksa
  • Sabtu (9/7): bertambah 2.705 kasus dari 55.044 spesimen diperiksa
  • Jumat: (8/7): bertambah 2.472 kasus dari 71.907 spesimen diperiksa
  • Kamis (7/7): bertambah 2.881 kasus dari 76.507 spesimen diperiksa
  • Rabu (6/7): bertambah 2.743 kasus dari 79.375 spesimen diperiksa
  • Selasa (5/7): bertambah 2.577 kasus dari 91.018 spesimen diperiksa

Halaman 2 dari 2
(up/up)

Berita Terkait