Penelitian long COVID-19 di Indonesia yang dianalisis sejumlah ahli RSUP Persahabatan hingga Universitas Indonesia menunjukkan 66,5 persen dari total responden yang diamati, mengalami long COVID-19. Ada 385 pasien yang terlibat sebagai subjek penelitian, sebagian besar perempuan berusia 18-40 tahun, berdomisili di wilayah Indonesia bagian barat.
Sebanyak 36,9 persen subjek penelitian merupakan tenaga kesehatan. Status gizi didominasi oleh pengidap obesitas yakni 63,1 persen. Penyakit penyerta atua riwayat komorbid terbanyak adalah asma 11,2 persen, hipertensi 11 persen, dan diabetes 5,7 persen.
Mayoritas pasien mengalami gejala COVID-19 ringan saat terpapar sebelumnya. Ada 41,8 persen yang menjalani isolasi di RS, sementara 42,5 persen dirawat di rumah.
"Sebagian besar pasien yakni 65,2 persen dirawat selama 1-2 minggu. Di antara 261 subjek yang telah menjalani rontgen dada, 146 di antaranya mengidap pneumonia," sebut sejumlah ahli dalam riset tersebut.
"Gejala COVID-19 yang berkepanjangan, sebagaimana ditentukan oleh kriteria yang dijelaskan sebelumnya, ditemukan pada 256 subjek. Sebanyak 16,8 persen subjek dengan COVID-19 melaporkan gejala persisten selama lebih dari 3 bulan," terang para peneliti.
Berikut gejala long COVID-19 terbanyak yang ditemukan di Indonesia.
- Kelelahan: 29,4 persen
- Batuk: 15,5 persen
- Nyeri otot: 11,7 persen
- Dispnea: 11,2 persen
- Sakit kepala: 9 persen
- Gangguan tidur: 8,8 persen
- Cemas: 7,9 persen
- Palpitasi: 7,6 persen
- Sulit berkonsentrasi: 6,1 persen
- Hidung tersumbat: 5,2 persen
- Mual: 5,2 persen
- Sakit tenggorokan: 3,8 persen
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(naf/up)