Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa dirinya positif COVID-19 pada Kamis (21/7/2022). Menurut Koordinator penanganan COVID-19 Gedung Putih, dr Ashish Jha, Biden mengalami gejala yang ringan dan hanya sedikit kelelahan.
Sementara itu, dr Bob Lahita profesor kedokteran klinis di Rutgers New Jersey Medical School menyatakan Biden kemungkinan punya risiko mengalami long COVID.
"Jadi, itu bisa bertahan, Neil, di mana saja dari satu bulan hingga enam bulan hingga satu tahun," ucapnya dalam talkshow bersama Neil Cavuto, seperti dilansir Fox, Jumat (22/7/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, long COVID bisa menyebabkan kondisi yang disebut 'brain fog' atau kabut otak. dr Bob menambahkan, mungkin Biden juga berisiko mengalaminya.
"Itu tandanya virus sudah menyerang sistem saraf. Jadi tidak mengherankan bahwa lebih dari 20 persen orang mendapatkan apa yang disebut brain fog," ucap dr Bob.
"Jadi itu mungkin. Dan mungkin saja presiden mengalami beberapa hal ini," sambungnya.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19. Ia juga mengatakan Biden telah disuntik dosis booster sebanyak dua kali.
Biden juga disebut mulai mengkonsumsi Paxlovid, yaitu obat antivirus Pfizer. Saat ini, ia tengah melakukan isolasi di Gedung Putih dan tetap bertugas.
(mfn/naf)











































