Wanti-wanti Selandia Baru Soal PMK di Indonesia, Waspadai Turis Australia

Round Up

Wanti-wanti Selandia Baru Soal PMK di Indonesia, Waspadai Turis Australia

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 27 Jul 2022 05:19 WIB
Wanti-wanti Selandia Baru Soal PMK di Indonesia, Waspadai Turis Australia
Ilustrasi penyakit mulut dan kuku (PMK) (Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti)
Jakarta -

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memperingatkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mewabah di Indonesia dapat berdampak ke negaranya. Selain akan memperketat pembatasan, ia juga mewaspadai turis Australia.

"Meskipun bukan ancaman bagi manusia, itu akan berdampak pada masyarakat. Pada dasarnya, semua hewan yang berkuku terbelah berisiko," kata Ardern kepada wartawan di Wellington, dikutip dari France24.

Diperkirakan, PMK dapat berdampak pada 100 ribu pekerjaan di sektor pertanian Selandia Baru. Sejauh ini belum ada laporan wabah di negara ini, namun antisipasi akan dilakukan dengan memperketat pembatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki semua pengaturan kami, untuk melindungi diri dari ancaman yang muncul ini," kata Ardern.

ADVERTISEMENT

Saat ini tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Selandia baru, namun Ardern mengatakan tetap penting untuk melakukan upaya pencegahan agar PMK tidak masuk ke negaranya. Tak terkecuali, melalui turis Australia yang habis berkunjung ke Asia Tenggara.

Pendatang dari Indonesia bakal dilarang membawa produk daging ke Selandia Baru. Bagasi akan di-screening dan akan ada karpet disinfektan di airport untuk membersihkan alas kaki.

Menteri Biosecurity Selandia Baru Damien O'Connor mengatakan kewaspadaan sangat krusial, terlebih PMK dapat berdampak pada 77 persen populasi hewan liar seperti rusa, babi, dan kambing. Ia mencontohkan dampak PMK di Inggris pada 2001 ketika jutaan ternak di negara tersebut harus dimusnahkan.

NEXT: Larangan masuk kebun binatang Australia sepulang dari Indonesia

Antisipasi wabah PMK juga dilakukan di Australia. Kebun binatang di Melbourne meminta pengunjung yang baru saja pulang dari Indonesia untuk menunggu 48 jam sebelum berkunjung. Bahkan mereka yang tinggal dengan ternak, kecuali kuda, dilarang berkunjung sama sekali.

Risiko penularan di kebun binatang disebut sangat rendah, namun dalam sebuah email terungkap bahwa mereka mengumumkan sederet perubahan protokol. Jalan umum di sepanjang jalur perlintasan hewan ditutup untuk memastikan hewan tidak menginjak tanah yang mungkin dibawa masuk dari luar kebun binatang.

Hingga saat ini belum ada kasus lokal PMK di Australia. Negara ini juga masih membuka pintu masuk, meski oposisi menyerukan untuk ditutup.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Poin Penjelasan BPOM soal Suplemen Blackmores Diduga 'Beracun' di Australia"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait