Wanti-wanti IDI Soal Cacar Monyet, Sebaran Suspek di Indonesia Diungkap

Round Up

Wanti-wanti IDI Soal Cacar Monyet, Sebaran Suspek di Indonesia Diungkap

Indi Mutiara Saniyah - detikHealth
Kamis, 28 Jul 2022 05:24 WIB
Wanti-wanti IDI Soal Cacar Monyet, Sebaran Suspek di Indonesia Diungkap
Cacar monyet di Indonesia (Foto: infografis detikHealth)
Jakarta -

Cacar monyet atau Monkeypox merupakan penyakit yang saat ini tengah menjad sorotan dunia. Sebelumnya, pada Mei 2022, WHO menerima laporan-laporan kasus dari negara non endemis. Hingga 25 Juli 2022, terdapat 17.905 kasus konfirmasi menkeypox di dunia dengan riwayat 17.852 kasus terjadi di negara tanpa rawat kasus konfirmasi sebelumnya.

Meski belum terdeteksi di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta seluruh dokter untuk mewaspadai gejala cacar monyet pada pasien. Hal ini terjadi karena sudah ditemukan kasus konfirmasi Cacar Monyet di negara tetangga yaitu Singapura dengan 9 kasus konfirmasi dan 1 kasus konfirmasi di Thailand.

Umumnya, cacar monyet menular melalui kontak dekat dengan pasien, memakan daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan matang, dan dapat dengan metode penularan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun penularan antarmanusia, diduga dapat terjadi sebagai akibat dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi secara langsung (direct close contact) melalui paparan terhadap sekresi saluran napas yang terinfeksi, kontak dengan lesi kulit pasien secara langsung, maupun berkontak dengan objek yang telah tercemar oleh cairan tubuh pasien. Selain itu, transmisi secara vertikal dari ibu ke janin melalui plasental (infeksi Cacar Monyet kongenital) juga dimungkinkan," kata dr Adityo Susilo dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sekaligus pengurus pusat PETRI (Perhimpunan Kedokteran Tropis dan Penyakit Infeksi Indonesia).

Gejala Pasien Cacar Monyet

  • Demam Tinggi dengan nyeri kepala yang hebat
  • Limfadenopati
  • Nyeri punggung
  • Nyeri otot
  • Rasa lemah yang prominen

Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K), Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, meminta tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang menemukan gejala cacar monyet pada pasien untuk menindak lanjut dengan tes PCR yaitu metode mendeteksi virus Cacar Monyet dengan mendeteksi DNA virus tersebut serta melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat agar bisa dilakukan surveilans dan tindakan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Risiko Fatalitas Cacar Monyet

Cacar monyet memiliki risiko fatalitas yang tinggi kepada beberapa masyarakat dengan kondisi:

  • Ibu hamil
  • Lansia
  • Orang dengan imunitas rendah (imunosupresi)
  • Anak kecil

Proses Inkubasi Cacar Monyet

Menurut dr Adityo, proses inkubasi terjadi selama 5-21 hari dengan rata-rata 6-16.

Setelah 1-3 hari muncul gejala seperti demam, akan terlihat bercak putih mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh yang umumnya muncul di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki.

Seiring berjalannya waktu, bercak akan berubah menjadi lesi kulit makulopapuker, vesikel, dan pustule yang dalam 10 hari akan berubah menjadi koreng.

NEXT: Kemenkes ungkap sebaran suspek cacar monyet di Indonesia, dipastikan sudah discarded.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril memastikan saat ini Indonesia masih nihil kasus cacar monyet. Sempat ada 9 suspek, namun hasil pemeriksan memastikan semuanya negatif.

"Alhamdulillah, sampai hari ini sejak diumumkan kasus pertama di Inggris yang lalu, kita belum ada kasus konfirmasi, probable, maupun suspek," kata dr Syahril dalam konferensi pers daring oleh Kemenkes RI, Rabu (27/7/2022).

"Cuma kemarin itu ada 9 kasus yang kita suspek. Tapi, ternyata mereka dikeluarkan dari ini (daftar suspek), dan setelah di WGS, hasilnya negatif tidak ditemukan cacar monyet," lanjutnya.

Berikut sebaran kasus diduga cacar monyet yang sempat dilaporkan, dan saat ini sudah dipastikan 'discarded'.

  • DKI Jakarta: 5 orang
  • Jawa Barat: 3 orang
  • Jawa Tengah: 1 orang
  • Kalimantan Barat: 1 orang

Selain itu, dr Syahril juga menyebut Indonesia saat ini berada dalam klasifikasi 1 menurut panduan organisasi kesehatan dunia WHO. Klasifikasi ini menunjukkan bahwa di Indonesia belum ada temuan kasus.

"Klasifikasi 1 adalah negara yang belum melaporkan kasus, atau pernah melaporkan kasus namun tidak melaporkan lagi selama 21 hari. Indonesia saat ini masuk klasifikasi 1 karena belum pernah melaporkan kasus monkeypox ke WHO," jelas dr Syahril.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Ancaman Cacar Monyet di RI
26 Konten
Menkes menyebus sempat ada 9 suspek cacar monyet di Indonesia, namun hasil tesnya dipastikan negatif. Sementara itu WHO telah menetapkan penyakit ini sebagai kedaruratan global.

Berita Terkait