Satgas COVID-19 mengingatkan kenaikan kasus mulai harus diwaspadai, tercermin dari sejumlah indikator. Salah satu yang disorot adalah angka kematian yang kembali konsisten di atas 10 kasus per hari.
"Kasus kematian juga mulai mengalami kenaikan selama 3 hari terakhir, yaitu selalu di atas 10 kematian sehari," kata juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, Kamis (28/7/2022).
Pada hari yang sama, kasus kematian kembali melampaui angka 10 kasus yakni 17 kasus. Demikian pula pada hari berikutnya, Jumat (29/7/2022), dengan 13 kasus. Artinya, selama 5 hari berturut-turut angka kematian berada di atas angka 10 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah konfirmasi kasus positif juga sempat mencapai level 6 ribu kasus selama 3 hari berturut-turut yakni antara 26-28 Juli 2022. Data menunjukkan, COVID-19 harian Indonesia mencapai angka 6 ribu terakhir kali pada 23 Maret 2022 yakni 6.376 kasus.
Detail perkembangan kasus COVID-19 harian dalam sepekan adalah sebagai berikut:
- 23 Juli: 4.943 positif; 4.108 sembuh; 9 meninggal
- 24 Juli: 4.071 positif; 2.684 sembuh; 0 meninggal
- 25 Juli: 4.048 positif; 4.023 sembuh; 14 meninggal
- 26 Juli: 6.483 positif; 3.511 sembuh; 13 meninggal
- 27 Juli: 6.438 positif; 3.825 sembuh; 11 meninggal
- 28 Juli: 6.353 positif; 5.705 sembuh; 17 meninggal
- 29 Juli: 5.831 positif; 4.485 sembuh; 13 meninggal
Beberapa indikator tersebut tercermin juga lewat kenaikan positivity rate COVID-19. Menurut Prof Wiku, positivity rate COVID-19 Indonesia saat ini sudah kembali berada di atas ambang yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO.
"Per minggu ini, positivity rate mingguan nasional adalah sebesar 6,07 persen dengan jumlah orang yang diperiksa juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan awal Juli lalu yaitu naik 52 persen," jelas Prof Wiku.
NEXT: Booster kedua vaksin COVID-19 dimulai
Selain dipengaruhi hadirnya subvarian BA.4 dan BA.5 yang kini mendominasi, peningkatan laju penularan juga dikaitkan dengan menurunnya tingkat perlindungan dari vaksin COVID-19 yang telah diberikan. Karenanya, pemberian booster kedua atau dosis keempat kini mulai diberikan pada kelompok yang dinilai rentan.
Secara resmi, booster kedua mulai diberikan kepada para tenaga kesehatan atau nakes pada Jumat (29/7/2022). Kelompok ini dinilai membutuhkan perlindungan karena bekerja sebagai garda depan penanganan COVID-19, sehingga lebih rentan terhadap risiko penularan.
Interval pemberian booster kedua adalah 6 bulan sejak pemberian booster pertama atau dosis ketiga. Jenis vaksin yang digunakan untuk booster kedua adalah yang sudah mendapatkan Emergency use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Beberapa kombinasi jenis vaksin booster yang sudah mendapat EUA untuk booster adalah:
Pengguna Sinovac
- AstraZeneca: setengah dosis
- Pfizer: setengah dosis
- Moderna: dosis penuh
- Sinopharm: dosis penuh
- Sinovac: dosis penuh
- Zifivax: dosis penuh
Pengguna AstraZeneca
- Moderna: setengah dosis
- Pfizer: setengah dosis
- AstraZeneca: dosis penuh
Pengguna Pfizer
- Pfizer: dosis penuh
- Moderna: setengah dosis
- AstraZeneca: dosis penuh
Pengguna Moderna
- Moderna: setengah dosis
Pengguna Janssen
- Moderna: setengah dosis
Pengguna Sinopharm
- Sinopharm: dosis penuh
- Zifivax: dosis penuh
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































