Merebaknya wabah cacar monyet berimbas pada aksi penyerangan terhadap monyet-monyet di Brazil. Organisasi Kesehatan Dunia WHO sampai menyerukan agar serangan terhadap monyet dihentikan.
Sekalipun nama penyakitnya adalah cacar monyet atau monkeypox, WHO menegaskan bahwa penularan penyakit ini tidak ada sangkut pautnya dengan monyet.
Dalam sepekan terakhir, 10 monyet dari jenis marmoset dan capuchin ditemukan mengalami tanda-tanda keracunan dan agresi. Situs berita Brazil G1 menyebut ada kekhawatiran monyet-monyet ini telah diracun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang orang perlu pahami dengan jelas adalah bahwa penularan yang kita hadapi adalah dari orang ke orang," kata juru bicara WHO, Margaret Harris, dikutip dari Washington Post.
"Ini adalah penularan kontak erat. Jadi kekhawatiran seharusnya adalah tentang di mana penularan pada populasi manusia dan apa yang manusia bisa lakukan untuk melindungi dirinya dari penularan," jelasnya.
Harris menambahkan, virus cacar monyet justru lebih banyak ditemukan pada keluarga tikus dibanding monyet. Itu pula sebabnya, banyak kalangan mendorong agar nama cacar monyet lebih baik diganti.
(up/naf)











































