Alasan Juru Bahasa Isyarat HUT RI Ikut 'Goyang' Saat Farel Prayoga Bernyanyi

ADVERTISEMENT

Round Up

Alasan Juru Bahasa Isyarat HUT RI Ikut 'Goyang' Saat Farel Prayoga Bernyanyi

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Sabtu, 20 Agu 2022 04:55 WIB
viral bahasa isyarat
Winda Utami turut bergoyang saat menginterpretasikan nyanyian Farep Prayoga untuk teman tuli (Foto: Tangkapan layar Youtube: Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Siaran langsung HUT ke-77 Republik Indonesia dimeriahkan oleh penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang menyanyikan lagu 'Ojo Dibandingke' di hadapan Presiden Joko Widodo dan para peserta perayaan yang hadir. Namun, juru bahasa isyarat yang bertugas menerjemahkan lagu, Winda Utami, mendadak viral karena tampak ikut bergoyang menikmati lagu sambil menerjemahkannya dalam bahasa isyarat.

Kepada detikcom, Winda menceritakan alasan melakukan gerakan seperti bergoyang tersebut. Ia sendiri tak menyangka apa yang ia lakukan mendadak viral di sosial media.

"Jadi saya saat menerjemahkan lagu, saya fokus bagaimana teman-teman tuli saya bisa ikut menikmati lagu. Bisa ikut tau alat musik apa yang dimainkan," ucap Winda dihubungi detikcom, Jumat (19/8/2022).

"Saya sama sekali tak menyangka (viral), karena apa yang saya lakukan itu betul-betul tujuannya untuk teman-teman tuli," tuturnya.

Tiga Hal Penting Menerjemahkan Bahasa Isyarat

Ia menjelaskan, dalam menerjemahkan bahasa isyarat ada tiga hal yang penting yaitu isyarat, ekspresi, dan verbal.

"Yang penting dalam JBI ada tiga yaitu, isyarat, ekspresi dan verbal. Jadi saya menggambarkan situasi yang ada di situ, termasuk musik," sambungnya.

viral bahasa isyaratEkspresi Winda Utami yang viral. Foto: Tangkapan layar Youtube: Sekretariat Presiden

Awal Mula Winda Belajar Bahasa Isyarat

Winda yang merupakan Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, mengaku belajar bahasa isyarat semenjak tahun 2011.

"Saya baru belajar bahasa isyarat 2011, namun saat ini saya terus belajar lagi di tempat resmi bahasa isyarat," tuturnya

Menurutnya tantangan terbesar menjadi juru bahasa isyarat disebabkan oleh standar bahasa isyarat yang bisa berbeda-beda tiap daerah.

"Tantangan terberatnya adalah belum ada atau tidak ada standar lisensi untuk bahasa isyarat. Jadi setiap daerah itu punya keunikan bahasa isyarat, jadi Jakarta bahasa isyaratnya beda misal, tapi karena bahasa isyarat adalah bahasa visual, teman-teman tuli masih mengerti walaupun isyaratnya sedikit berbeda," jelasnya.

NEXT: Kesempatan untuk sosialisasi bahasa isyarat.



Simak Video "Heboh Juru Bahasa Isyarat HUT Ke-77 RI Ikut Joget 'Ojo Dibandingke'"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT