Siaran langsung HUT ke-77 Republik Indonesia dimeriahkan oleh penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang menyanyikan lagu 'Ojo Dibandingke' di hadapan Presiden Joko Widodo dan para peserta perayaan yang hadir. Namun, juru bahasa isyarat yang bertugas menerjemahkan lagu, Winda Utami, mendadak viral karena tampak ikut bergoyang menikmati lagu sambil menerjemahkannya dalam bahasa isyarat.
Kepada detikcom, Winda menceritakan alasan melakukan gerakan seperti bergoyang tersebut. Ia sendiri tak menyangka apa yang ia lakukan mendadak viral di sosial media.
"Jadi saya saat menerjemahkan lagu, saya fokus bagaimana teman-teman tuli saya bisa ikut menikmati lagu. Bisa ikut tau alat musik apa yang dimainkan," ucap Winda dihubungi detikcom, Jumat (19/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama sekali tak menyangka (viral), karena apa yang saya lakukan itu betul-betul tujuannya untuk teman-teman tuli," tuturnya.
Tiga Hal Penting Menerjemahkan Bahasa Isyarat
Ia menjelaskan, dalam menerjemahkan bahasa isyarat ada tiga hal yang penting yaitu isyarat, ekspresi, dan verbal.
"Yang penting dalam JBI ada tiga yaitu, isyarat, ekspresi dan verbal. Jadi saya menggambarkan situasi yang ada di situ, termasuk musik," sambungnya.
Ekspresi Winda Utami yang viral. Foto: Tangkapan layar Youtube: Sekretariat Presiden |
Awal Mula Winda Belajar Bahasa Isyarat
Winda yang merupakan Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, mengaku belajar bahasa isyarat semenjak tahun 2011.
"Saya baru belajar bahasa isyarat 2011, namun saat ini saya terus belajar lagi di tempat resmi bahasa isyarat," tuturnya
Menurutnya tantangan terbesar menjadi juru bahasa isyarat disebabkan oleh standar bahasa isyarat yang bisa berbeda-beda tiap daerah.
"Tantangan terberatnya adalah belum ada atau tidak ada standar lisensi untuk bahasa isyarat. Jadi setiap daerah itu punya keunikan bahasa isyarat, jadi Jakarta bahasa isyaratnya beda misal, tapi karena bahasa isyarat adalah bahasa visual, teman-teman tuli masih mengerti walaupun isyaratnya sedikit berbeda," jelasnya.
NEXT: Kesempatan untuk sosialisasi bahasa isyarat.
Menurutnya, kesempatan ini juga membuat orang-orang bisa lebih sadar tentang pengetahuan bahasa isyarat dan perhatian kepada orang-orang dengan kondisi tunarungu atau tuli.
"Orang dengar bisa lebih aware tentang tuli dan mau belajar isyarat, berikan kepercayaan dan kesempatan ke teman tuli, temen tuli banyak potensinya," ungkapnya.
Tips Berkomunikasi dengan Teman Tuli
Winda menyatakan bahwa orang normal tidak perlu merasa kesulitan berkomunikasi dengan orang kondisi tuli. Tanpa bahasa isyarat, orang tuli masih bisa mengerti apa yang orang normal sampaikan lewat gerakan bibir atau melalui teks.
"Jangan takut untuk memulai komunikasi dengan teman tuli. Sering bergaul sama teman tuli, semisal nongkrong bareng dengan teman tuli," ungkapnya.
"Bisa pakai verbal, bicara biasa saja nggak perlu teriak-teriak asalkan face to face sama orang tuli. Jangan membelakangi atau menunduk, bisa lewat tulisan HP atau tulisan tangan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/up)












































