Cacar Monyet Belum Ganti Nama! Ini Arti 'Clade' yang Dikira Nama Baru

Salah Kaprah

Cacar Monyet Belum Ganti Nama! Ini Arti 'Clade' yang Dikira Nama Baru

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 27 Agu 2022 05:54 WIB
Cacar Monyet Belum Ganti Nama! Ini Arti Clade yang Dikira Nama Baru
Salah! Clades bukan nama baru untuk cacar monyet (Foto: Getty Images/iStockphoto/Md Saiful Islam Khan)
Jakarta -

Beredar informasi yang menyebut cacar monyet sudah resmi berganti nama menjadi 'Clade' atau 'Clades'. Dipastikan salah kaprah, hingga saat ini belum ada nama baru untuk penyakit yang menggemparkan dunia belakangan ini.

"WHO mengadakan konsultasi terbuka untuk nama baru penyakit cacar monyet," tulis Organisasi Kesehatan Dunia WHO dalam rilis resminya tertanggal 12 Agustus 2022.

Artinya, hingga saat ini belum ada nama resmi yang ditetapkan sebagai pengganti cacar monyet atau monkeypox. Meski demikian, rilis tersebut memang mengumumkan nama baru untuk 'Clade' atau varian virus penyebab cacar monyet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pakar setuju untuk menamai 'Clades' menggunakan angka Romawi," sebut WHO.

Clade itu bagian dari virus. Virus apa pun juga ada clade-nyaProf Tjandra Yoga Aditama - Pakar Infeksi, Eks Direktur WHO SEARO

Artinya begini. Sebelumnya, dikenal ada dua clade atau varian utama cacar monyet, yakni clade Congo atau Afrika Tengah dan clade Afrika Barat. Nah, kedua nama inilah yang kemudian diganti menjadi Clade I (semula clade Congo) dan Clade II (semula clade Afrika Barat).

ADVERTISEMENT

"Clade itu bagian dari virus. Virus apa pun juga ada clade-nya. COVID, virus macam-macam semua ada clade-nya," jelas Prof Tjandra Yoga Aditama, pakar infeksi yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.

Prof Tjandra yang juga mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, nama baru untuk dua clade cacar monyet diberikan untuk menghindari stigma negatif.

"Yang ada nama baru adalah nama Clade (yaitu) cabang atau galurnya, bukan nama penyakitnya. Kalau ditanya kenapa alasannya diubah, karena nama clade itu juga menyebutkan nama daerah Afrika dan Congo. Itu kan nggak enak buat negaranya," jelas Prof Tjandra saat dihubungi detikcom.

Masih bingung? Prof Tjandra menganalogikan nama cacar monyet dengan COVID-19. Cacar monyet dan COVID-19 adalah nama penyakit, sedangkan yang disebut clade atau clades adalah varian-varian virusnya seperti Delta, Omicron, dan sebagainya.

Begitu lho!




(up/up)

Berita Terkait