Data yang menyebut 414 mahasiswa di Bandung mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus) memantik lagi berbagai diskusi terkait mitos penularan virus tersebut. Salah satunya terkait penggunaan tusuk gigi.
Kerap terdengar, selentingan menyebut tusuk gigi bisa menjadi salah satu media untuk menularkan HIV. Bahkan pernah muncul rumor ada yang sengaja meletakkan tusuk gigi di tempat umum agar ada yang tertular HIV.
Tenang dulu, tidak perlu buru-buru panik. Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo dr Erni Juwita Nelwan, SpPD punya penjelasan soal rumor ini. Menurutnya, sangat-sangat kecil kemungkinan HIV menular lewat tusuk gigi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya, untuk HIV saya katakan mitos. Kalaupun mungkin ada, kita kan nggak menggunakan tusuk gigi secara bergantian ya," jelas dr Erni dalam program e-Life detikcom, Jumat (26/8/2022).
Terlepas dariHIV, tusuk gigi memang bukan benda yang steril jika sudah pernah digunakan. Ada begitu banyak bakteri dan mikroorganisme di mulut, sehingga tusuk gigi bekas sudah otomatis tidak akan dipakai secara bergantian.
Pada prinsipnya, untuk HIV saya katakan mitos. Kalaupun mungkin ada, kita kan nggak menggunakan tusuk gigi secara bergantian yadr Erni Juwita Nelwan, SpPD - RSCM |
Secara teori, saliva atau air ludah memang bisa menjadi tempat bersarangnya HIV. Namun demikian, HIV tidak serta-merta bisa menempel dan bertahan hidup terlalu lama di tusuk gigi.
"Kalaupun ada, jumlah virusnya sangat-sangat sedikit untuk bisa menularkan," jelas dr Erni.
Berbeda dengan ciuman. Menurut dr Erni, berciuman bisa saja menularkan HIV jika memang ada luka di rongga mulut yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh. Luka bisa terjadi karena kondisi tertentu, maupun teknik berciuman yang terlalu agresif.
"Tapi ini memang bukan salah satu cara penularan yang utama," jelasnya.
(up/up)











































