Menanggapi geger kabar ratusan mahasiswa di Bandung positif HIV, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan pernikahan dan poligami untuk mencegah penularan HIV. Diketahui, kabar tersebut mengacu pada data dari Komisi Penanggulangan HIV pada 1991-2021. Disebutkan, dari 5.943 warga Bandung pengidap HIV, mahasiswa menyumbang 414 kasus atau sekitar 6,97 persen.
"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak- anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina," kata Uu dikutip dari detikJabar, Selasa (30/8/2022).
Namun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias 'Kang Emil', menyampaikan hal berbeda. Alih-alih merekomendasikan warga untuk pernikahan dan berpoligami, ia menjabarkan sederet langkah penanggulanagan HIV dan Aids di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beragam program dan agenda untuk mendeteksi dan menangani masalah ini sudah dilaksanakan secara progresif oleh Pemprov Jabar. Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat," ujarnya dalam akun Instagram resmi miliknya @ridwankamil, Selasa (30/8).
Berikut poin-poin paparan Ridwan Kamil terkait kegiatan yang sudah dilakukan Pemprov Jabar dalam upaya penaggulangan HIV, Aids, dan infeksi menular seksual (IMS):
- Melakukan skrining dini Tes HIV pada Populasi Kunci, Ibu Hamil Pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile.
- Melakukan perluasan layanan Konseling tes HIV, Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan.
- Melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan Test and Treat
- Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran Ibu Hamil yang di tes HIV, Sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, Sifilis dan Hepatitis
- Melakukan pemantauan Desentralisasi Obat ARV di 27 Kabupaten/Kota
- Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA
- Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV
- Melakukan kegiatan Pemetaan Populasi Kunci untuk mendapatkan gambaran Estimasi Populasi Kunci.
Lantas, benarkah pernikahan poligami bisa mencegah penularan HIV? Simak paparan pakar di halaman selanjutnya.
Pernikahan Poligami Bakal Efektif?
Dalam kesempatan lainnya, spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus penemu kasus HIV pertama di RI pada 1980-an, Prof Zubairi Djoerban, menegaskan terlepas dari pernikahan monogami maupun poligami, sikap setia pada pasangan dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual adalah salah satu cara mencegah penularan HIV.
"Be faithful. Jadi apakah monogami satu istri satu suami dan setia, ataukah satu suami dan dua, tiga, atau empat istri tapi semuanya saling setia pada pasangan. Itu bisa juga mencegah penularan," ujar Prof Zubairi saat ditemui detikcom di Gedung PB IDI Dr R Soeharto, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
"Poligami sama juga dengan monogami bisa gagal kalau salah satu dari beberapa orang tadi tidak setia melakukan hubungan seksual di luarnya. Itu risiko untuk terjadi penularan. Jadi apakah poligami bisa mencegah penularan? Poligami dengan syarat setia, bisa mencegah penularan. Poligami yang sekali-kali tidak setia, apalagi jika sering-sering, tidak bisa mencegah penularan HIV ataupun penyakit seksual yang lain," pungkasnya.











































