Belakangan masyarakat digemparkan dengan temuan 12.358 kasus HIV di Bandung pada media sosial. Saat diwawancarai secara eksklusif di E-life, Jumat (26/8/2022), Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, Sis Silvia Dewi, menjelaskan bahwa hal tersebut ternyata akumulasi data milik Dinkes Bandung dari tahun 1991-2021. Dari keseluruhan 12.358 data yang ditemukan, 5.943 adalah warga Bandung.
Sementara itu, gejala HIV dapat terlihat berbeda pada setiap orang. Tidak semua orang pasti memiliki gejala yang sama, dan beberapa mungkin tidak memiliki gejala untuk rentan yang lama.
Dikutip dari WebMD, sebagian besar gejala HIV sama pada pria dan wanita. Namun, ada beberapa gejala yang khas pada pria, seperti berikut ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gairah Seks Rendah
Dorongan seks yang turun ini disebabkan kondisi hipogonadisme, yang berarti testis tidak menghasilkan cukup hormon seks testosteron. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan gejala HIV pada pria.
Hipogonadisme juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, kelelahan, infertilitas, berkurangnya pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah, dan berkembangnya jaringan payudara.
2. Luka pada penis
Gejala umum HIV adalah luka terbuka yang menyakitkan, atau bisul di mulut atau kerongkongan. Mereka juga dapat muncul di anus atau penis, luka ini dapat menjadi kondisi kambuhan.
3. Nyeri saat buang air kecil
Nyeri atau muncul sensasi terbakar saat buang air kecil dalam kebanyakan kasus merupakan gejala infeksi menular seksual seperti gonore atau klamidia. Hal ini mungkin menandakan pembengkakan prostat atau kelenjar kecil di bawah kandung kemih.
Kondisi ini disebut prostatitis, dan terkadang disebabkan oleh infeksi bakteri. Prostatitis juga dapat ditandai dengan sakit saat ejakulasi, kencing lebih sering dari biasanya, kencing keruh atau berdarah, nyeri punggung, dan nyeri pada kandung kemih, testis, penis, atau area antara skrotum dan rektum.
Perlu ditegaskan bahwa gejala khas pada pria ini juga bisa menjadi gejala kondisi atau penyakit lain. Jika merasa memiliki salah satu dari gejala ini, disarankan untuk berbicara dengan dokter dan melakukan tes secara medis.
(mfn/kna)











































